Minggu, 27 Jul 2025
Minggu, 27 Juli 2025

Indonesia Berhasil Swasembada Pangan, Wamenag: Negara Eksportir Beras Mulai Panik

astakom, Jakarta – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i mengungkapkan dinamika baru dalam geopolitik pangan global, menyusul keberhasilan Indonesia mencapai swasembada beras, yang membuat sejumlah negara eksportir mulai merasa terancam secara ekonomi.

Wamenag lantas menyoroti pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto dalam rapat kabinet Merah Putih, yang bercerita tentang respon mantan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, dalam menyampaikan kekhawatirannya terhadap keberhasilan Indonesia di sektor pangan.

“Begitu dia duduk di depan presiden tanpa basa-basi dengan tangan bersandar ke kursi, kata Pak Prabowo, ‘Anda ini sudah berhasil swasembada pangan. Anda tidak beli lagi beras dari kami. Bahkan Malaysia sudah beli beras dari Anda. Dan saya dengar juga Jepang sedang memproses untuk tidak beli lagi beras dari kami tapi beli dari Indonesia’,” ujar Romo, menirukan cerita Presiden Prabowo Subianto saat peringatan Milad ke-50 MUI, dikutip astakom.com, Minggu (27/7).

Romo menilai, kondisi ini menjadi bukti bahwa kemandirian pangan Indonesia telah mengganggu tatanan ekonomi beberapa negara yang sebelumnya menjadikan Indonesia sebagai pasar ekspor utama. “Ini adalah fakta betapa mereka sangat khawatir dengan kemajuan yang hari ini dicapai oleh Indonesia,” ujar Romo.

Ia menjelaskan bahwa keberhasilan Indonesia saat ini tidak hanya mencakup sektor pangan, tetapi juga berbagai program pro-rakyat lainnya seperti Sekolah Rakyat bagi warga marjinal, Makanan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, Cek Kesehatan Gratis (CKG), kenaikan gaji guru, hingga peningkatan upah buruh.

Namun, Romo juga mengingatkan bahwa kemajuan tersebut berpotensi menimbulkan tekanan eksternal dari negara-negara yang terganggu kepentingan ekonominya. Dalam konteks ini, peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) dinilai krusial dalam menjaga kekompakan sosial dan ketahanan nasional.

“Keberadaan Majelis Ulama yang kemudian melayani umat, membersamai pemerintah, saya kira semakin dibutuhkan,” ujarnya.

Romo menegaskan, MUI bukan hanya berperan dalam urusan keagamaan, tetapi juga dalam merawat keutuhan bangsa. Ia menyebut nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin sejatinya berkontribusi langsung terhadap kemanusiaan dan pembangunan nasional.

“Jadi bicara keislaman di Indonesia itu seperti dua keping mata uang. Sekali ucap itu bermakna yang sama. Islam Indonesia dan Indonesia memang mayoritas dihuni oleh umat Islam,” tandasnya.

Rubrik Sama :

Wamenag: MUI Bukan Sekadar Pelayan Umat, Tapi Juga Mitra Strategis Pemerintah

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan di acara peringatan Milad ke-50 MUI di Jakarta, Sabtu (26/7).

50 Tahun Berkiprah, Wamenag Apresiasi Peran MUI Jaga Kerukunan Bangsa

Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi’i, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa.

Prof Jimly Dorong Fatwa MUI Jadi Sumber Kompilasi Hukum di Pengadilan Agama

Pakar Hukum Tata Negara Prof. Jimly Asshiddiqie mendorong fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi sumber rujukan utama di lingkungan Pengadilan Agama dalam menerapkan Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Fakta di Balik Amplop Hajatan Kena Pajak yang Bikin Heboh Publik

Publik sempat dibuat heboh dengan kabar bahwa amplop kondangan bakal dikenai pajak. Namun, pemerintah langsung meluruskan isu tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada rencana pemungutan pajak dari sumbangan di acara hajatan.
Cover Majalah

Update