astakom, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Jepang siap menggelontorkan investasi senilai USD 550 miliar atau setara hampir Rp 9.000 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.358 per dolar AS).
Investasi jumbo ini merupakan bagian dari kerangka negosiasi dagang antara kedua negara, yang bertujuan untuk menurunkan tarif impor AS terhadap produk asal negeri Sakura tersebut, dari 25 persen ke 19 persen.
Baca juga
“Jepang menggelontorkan USD550 miliar untuk sedikit menurunkan tarif mereka. Mereka menggelontorkan, bisa dibilang, modal awal, sebut saja modal awal,” ujar Trump dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Minggu (27/7).
Kendati demikian, Trump menegaskan bahwa nominal tersebut masih dalam tahap negosiasi dan belum merepresentasikan kesepakatan final antara AS dan Jepang.
Lebih lanjut, Trump menyebutkan bahwa 90 persen keuntungan dari investasi tersebut akan mengalir ke Amerika Serikat, meskipun dana sepenuhnya berasal dari Jepang.
“Ini bukan pinjaman atau semacamnya, ini bonus penandatanganan,” tegasnya.
Sementara itu, Indonesia juga telah mencapai kesepakatan dagang dengan AS dalam skema tarif resiprokal. Pemerintah AS memutuskan untuk menurunkan tarif atas produk Indonesia, dari 32 persen menjadi 19 persen.
Tak hanya itu, sejumlah kesepakatan bisnis antara kedua negara juga telah terjalin sebagai pelengkap perjanjian dagang tersebut.
Beberapa di antaranya mencakup pengadaan pesawat senilai USD 3,2 miliar, pembelian produk pertanian seperti kedelai, gandum, dan kapas senilai USD 4,5 miliar, serta pembelian produk energi, seperti LPG, minyak mentah, dan bensin, senilai USD 15 miliar.
Secara total, nilai kesepakatan bisnis Indonesia-AS memang masih berada jauh di bawah angka investasi Jepang, namun sejumlah pengamat menilai kerja sama ini tetap menguntungkan Indonesia.
Pasalnya, tarif impor Indonesia terhadap produk-produk dari AS saat ini berada di angka nol persen. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan nasional seperti PT Garuda Indonesia (persero) Tbk berpotensi memperluas armada penerbangannya tanpa terbebani biaya impor yang tinggi.