astakom, Jakarta – Pasar modal Indonesia kembali mencetak sejarah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan ini, pada Jumat (25/7), dengan capaian rekor tertinggi di sepanjang tahun 2025 ini, dimana IHSG berada di level 7.543,503.
Selama periode perdagangan 21–25 Juli 2025, IHSG tercatat naik signifikan sebesar 3,17 persen dibandingkan pekan sebelumnya yang berada di level 7.311,915. Seiring dengan penguatan indeks, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) pun melonjak menjadi Rp 13.519 triliun, meningkat 3,37 persen dari posisi pekan lalu sebesar Rp 13.079 triliun.
Tak hanya itu, aktivitas transaksi saham juga menunjukkan geliat luar biasa. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, mengungkapkan bahwa pekan ini mencatatkan jumlah order transaksi tertinggi sepanjang sejarah BEI.
“Data-data ini merupakan sinyal kuat adanya peningkatan kepercayaan investor di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi, seiring dengan berbagai implementasi inisiatif strategis yang dilakukan oleh BEI bersama stakeholders,” ujar Kautsar dalam keterangan resminya, dikutip astakom.com, Sabtu (26/7).
Transaksi Meningkat, Investor Kian Aktif
Menurut laporan BEI, volume transaksi harian rata-rata pada pekan ini naik 6,40 persen menjadi 27,40 miliar saham dari 25,75 miliar saham pada pekan sebelumnya. Frekuensi transaksi juga mengalami pertumbuhan 2,31 persen, yakni dari 1,69 juta kali menjadi 1,73 juta kali per hari.
Meski begitu, nilai transaksi harian rata-rata sedikit terkoreksi sebesar 3,19 persen, dari Rp 16,62 triliun menjadi Rp 16,09 triliun. Penurunan ini dinilai masih dalam batas wajar dan tidak mengurangi semangat investor ritel maupun institusi dalam melakukan aksi beli di pasar.
Optimisme Terjaga Meski Tantangan Membayangi
Kinerja positif pasar modal ini terjadi di tengah kondisi global yang masih penuh ketidakpastian, mulai dari ketegangan geopolitik hingga volatilitas pasar keuangan dunia. Namun, penguatan IHSG menjadi penanda bahwa investor domestik tetap optimistis terhadap prospek ekonomi nasional dan stabilitas pasar keuangan.
Dengan rekor terbaru ini, IHSG semakin mendekati area psikologis baru yang bisa membuka peluang bagi emiten-emiten unggulan untuk mendapatkan lebih banyak eksposur dan likuiditas. BEI pun berkomitmen terus memperkuat inovasi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan demi menciptakan ekosistem pasar modal yang makin tangguh dan inklusif.
Ke depan, pelaku pasar diimbau untuk tetap memperhatikan aspek fundamental dan teknikal dalam berinvestasi, sembari mencermati arah kebijakan ekonomi baik dari dalam negeri maupun global.