astakom, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,17 persen ke level 7.543 pada akhir perdagangan, Jumat (25/7) kemarin. Namun, penguatan ini justru menjadi sinyal adanya tekanan jual dan potensi koreksi dalam waktu dekat.
Menurut hasil riset teknikal MNC Sekuritas dalam laporan MNCS Dalily Scope Wave, pergerakan IHSG saat ini berada di fase akhir wave (iii) dari wave [c]. Hal ini mencerminkan kondisi IHSG yang hanya mampu bergerak terbatas, jika nantinya mengalami penguatan.
“Kami perkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada di akhir wave (iii) dari wave [c] sehingga apabila menguat, maka akan diperkirakan relatif terbatas menguji area 7.580–7.614,” tulis tim analis MNC Sekuritas dalam laporannya, dikutip astakom.com, Sabtu (26/7).
Meski masih ada ruang kenaikan terbatas, investor diingatkan untuk tetap waspada akan adanya potensi koreksi ke rentang area 7.318–7.432 pada label hitam sebagai area koreksi terdekatnya. Meskipun saat ini, level support IHSG berada di 7.408 dan 7.304, sementara resistance tercatat di 7.595 dan 7.675.
Rekomendasi Saham Awal pekan Depan
Beberapa saham mendapat sorotan dari MNC Sekuritas berdasarkan analisis gelombang (wave analysis), dengan rekomendasi yang beragam, mulai dari buy on weakness hingga sell on strength. berikut ini rekomendasinya:
ASII – Buy on Weakness
Saham PT Astra International Tbk (ASII) terkoreksi 0,99 persen ke level 5.000 dengan tekanan jual yang cukup terasa. Namun, koreksi ini justru menjadi peluang akumulasi. Posisi ASII saat ini sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave (v).
Untuk itu, MNC Sekuritas merekomendaskan Buy on Weakness di rentang 4.880–4.930, target price 5.100 dan 5.150, dengan stop loss di bawah 4.840.
BIRD – Spec Buy
Saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) melemah tipis 0,26 persen ke 1.910, namun volume beli mulai muncul. Posisi BIRD saat ini sedang berada pada bagian dari wave [i] dari wave 5 pada label hitam, atau wave 5 dari wave (1) pada label merah.
Untuk itu, Spec Buy di 1.890–1.910 menjadi pilihan yang tepat menurut MNC Sekuritas, dengan target price di level 1.975 dan 2.000, serta stop loss di bawah 1.875.
BKSL – Buy on Weakness
PT Sentul City Tbk (BKSL) naik 0,83 persen ke level 122, ditopang volume beli namun tertahan MA20. Posisi BKSL sedang berada pada bagian awal dari wave 5 dari wave (C) pada label hitam.
Atas hal itu, Buy on Weakness menurut MNC menjadi langkah yang cocok untuk emiten saham di sektor properti tersebut, dengan rentang di level 116–121, target price 134 dan 149, dan stop loss di bawah 109.
BBTN – Sell on Strength
Berbeda dengan saham lainnya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) justru direkomendasikan untuk dilepas saat naik. Saham ini terkoreksi 1,65 persen ke 1.195 dan disertai tekanan jual signifikan.
Posisi BBTN pun saat ini sedang berada pada bagian awal dari wave [c] dari wave 2. Sehingga target koreksi BBTN diperkirakan menuju 970–1.040. Untuk itu, MNC Sekuritas merekomendasikan investor Sell on Strength di kisaran 1.200–1.225 pada saham perbankan tersebut.