astakom, Jakarta – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) dan Badan Pengelola Investasi Danantara menyatukan langkah dalam memperkuat diplomasi ekonomi nasional di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta pada hari Senin (21/7).
Dalam kegiatan briefing strategis yang digelar di Kemlu, Jakarta, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha C. Nasir (Tata) menegaskan pentingnya sinergi antara diplomasi dan investasi untuk mendukung visi besar Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
“Keberadaan Danantara sudah selaras dengan tugas pokok dan fungsi Kemlu sebagai penjuru diplomasi ekonomi Indonesia. Untuk itu, sinergi dan dukungan diplomasi Indonesia terhadap Danantara merupakan suatu keniscayaan,” tegas Wamenlu Tata seperti yang dikutip astakom, Rabu (23/7).
Mewakili Menteri Luar Negeri Sugiono, Wamenlu Tata menyampaikan amanat khusus kepada seluruh Kepala Perwakilan RI dan diplomat Indonesia agar lebih proaktif dan agresif mencari peluang kerja sama internasional, serta mendukung strategi investasi Danantara di berbagai negara sahabat.
Dalam pernyataannya, Wamenlu juga menekankan pentingnya pembentukan mekanisme koordinasi reguler antara Kemlu dan Danantara, demi menjaga keselarasan prioritas diplomasi dan investasi nasional.
Selain sebagai kendaraan investasi strategis, Danantara juga dinilai mampu memperkuat peran Indonesia dalam kerja sama pembangunan internasional selama tetap mematuhi prinsip hukum dan norma internasional.
“Saya mengajak Bapak/Ibu di Kemlu, Danantara, dan seluruh Perwakilan RI untuk berkolaborasi erat dalam merealisasikan apa yang menjadi visi Presiden RI melalui Danantara,” seru Tata.
Sementara itu, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir, turut memaparkan profil dan prioritas investasi Danantara di dalam dan luar negeri. Ia menekankan pentingnya membangun kemitraan internasional guna memperkuat akses terhadap co-investor, teknologi, hingga pengetahuan global.
“Para Duta Besar RI di luar negeri adalah mata dan telinga bagi Danantara dalam memperluas kemitraan dan akses terhadap pengetahuan, teknologi, dan permodalan,” ujar Pandu.
Diskusi juga menjajaki berbagai peluang kerja sama internasional yang bisa didorong melalui sinergi Kemlu dan Danantara.
Kegiatan briefing ini menjadi kolaborasi perdana antara kedua institusi dan melibatkan Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno, pejabat tinggi Kemlu, serta sejumlah calon Kepala Perwakilan RI. Seluruh Perwakilan RI di dunia juga turut hadir dalam format virtual interaktif.
Ke depan, Kemlu dan Danantara berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi diplomasi ekonomi strategis guna memastikan Danantara menjadi Sovereign Wealth Fund (SWF) kelas dunia yang terpercaya dan mendukung target besar Indonesia Emas 2045.