astakom, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul memberikan pesan mendalam kepada para siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Surakarta, pada hari Minggu (20/7) kemarin.
Dalam kunjungannya ke asrama sekolah rakyat tersebut, Gus Ipul menekankan bahwa disiplin adalah kunci utama meraih kesuksesan, terutama bagi para siswa yang berasal dari latar belakang sosial beragam.
Baca juga
“Ciri-ciri orang sukses, pertama harus disiplin. Kalau sudah disiplin, mendengarkan arahan kepala sekolah, guru, instruktur, wali asrama dan wali asuh. Insya Allah adik-adik sekalian menjadi orang yang sukses,” ujarnya, dikutip astakom.com di Jakarta, Senin (21/7).
Ia menekankan kepada para siswa akan adanya perubahan pola hidup siswa sebelum dan sesudah masuk Sekolah Rakyat, dari yang sebelumnya terbiasa begadang hingga pola makan yang tidak teratur, menjadi lebih tertib sesuai ketentuan.
“Di sekolah ini semuanya harus tertib pada ketentuan. Ketika masuk asrama dan tempat tidur harus taat pada tata tertib di asrama. Pada saat ibadah harus tertib di tempat ibadah. Semuanya ada tata tertibnya,” tegasnya.
Gus Ipul juga meminta dukungan dari jajaran TNI dan Polri dalam membentuk karakter disiplin siswa melalui sistem pendidikan berasrama. Menurutnya, pola hidup yang kolektif menjadi latihan efektif untuk membangun tanggung jawab bersama.
“Disiplin ini penting karena sekolah berasrama, bangunnya harus sama-sama, makannya harus bareng-bareng,” tambahnya.
Ia mengajak seluruh siswa dan tenaga pendidik untuk bersyukur atas inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang menggagas Sekolah Rakyat sebagai upaya pemerataan akses pendidikan berkualitas bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“Patut disyukuri karena Bapak Presiden ingin membuka akses pendidikan kepada keluarga yang belum beruntung, keluarga prasejahtera, keluarga yang belum terbawa dalam proses pembangunan,” tuturnya.
Sebagai informasi, SRMA 17 Surakarta merupakan satu dari 63 Sekolah Rakyat rintisan yang telah beroperasi sejak 14 Juli 2025. Program Sekolah Rakyat ini menargetkan 100 lokasi di seluruh Indonesia, dengan persebaran terbanyak di Pulau Jawa (48 sekolah), serta menjangkau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua.
Di Jawa Tengah, enam sekolah telah beroperasi, sementara tiga lainnya baru akan beroperasi pada akhir Juli hingga awal Agustus. Program ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat masa depan generasi muda Indonesia.
Selain itu, kehadiran Sekolah Rakyat ini juga menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam menciptakan keadilan pendidikan di seluruh pelosok Nusantara.