astakom, Klaten – Siang itu, Senin (21/7), jalanan dari Solo menuju Klaten dipenuhi sorak sorai dan senyum warga. Dari anak-anak sekolah hingga orang tua, mereka berdiri berjejer di sepanjang jalan, menanti kedatangan sosok yang kini memimpin Indonesia: Presiden Prabowo Subianto.
Di tengah panasnya matahari dan debu jalanan, antusiasme tak sedikit pun surut. Teriakan, “Pak Prabowo! Pak Prabowo!” menggema di berbagai titik yang dilewati iring-iringan mobil presiden. Di antara rombongan, sebuah mobil melaju perlahan, dan dari bagian atasnya, Prabowo muncul lewat sunroof. Dengan setelan cokelat dan peci hitam khasnya, ia menyapa rakyat dengan lambaian tangan yang tak pernah lelah.
Baca juga
Tak hanya melambaikan tangan, Presiden juga membagikan kaus kepada warga yang berdiri di pinggir jalan. Warga menyambutnya dengan penuh semangat, sebagian melambaikan tangan, lainnya mengangkat kamera ponsel untuk mengabadikan momen. Senyum tulus dan sorak kagum menjadi pemandangan hangat di sepanjang jalan menuju Klaten.
Setibanya di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Prabowo menghadiri acara peluncuran Koperasi Desa Merah Putih, salah satu program unggulan pemerintahannya. Di tempat itu, suasana tak kalah semarak. Warga kembali berkumpul, sebagian membawa spanduk dukungan, sebagian lain datang hanya untuk melihat langsung pemimpinnya dari dekat.
Koperasi Desa Merah Putih bukan sekadar seremoni. Program ini dirancang sebagai pondasi baru ekonomi desa: memberdayakan, memperkuat, dan mengangkat derajat masyarakat desa lewat koperasi yang dikelola mandiri.
Dengan lebih dari 80.000 unit koperasi yang akan beroperasi secara penuh pada 28 Oktober 2025, pemerintah berharap nilai tukar petani meningkat, lapangan kerja terbuka, dan kemandirian ekonomi tumbuh dari bawah.
Hari itu di Klaten bukan hanya tentang program pemerintah, tapi juga tentang kedekatan seorang pemimpin dengan rakyatnya. Tentang senyum, sapaan, dan sorakan yang lahir bukan dari instruksi, tetapi dari harapan.