astakom, Solo — Di sebuah sudut kota Solo yang tenang, malam Minggu (20/7) itu berubah menjadi hangat dan penuh canda. Bukan di ruang konferensi atau panggung kampanye, melainkan di sebuah warung bakmi Jawa sederhana bernama Bu Citro 1. Di sinilah, momen tak biasa terjadi: para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih bernyanyi dan berjoget bersama para wartawan, mencairkan sekat formalitas yang selama ini ada.
Presiden RI Prabowo Subianto, bersama Presiden ke-7 Joko Widodo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tengah melakoni serangkaian kunjungan kerja di Solo. Namun malam itu, mereka memilih rehat sejenak dari jadwal kenegaraan, melipir ke warung bakmi legendaris yang akrab dengan warga setempat.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Tampak hadir di antara mereka Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Berbalut kemeja putih dan celana hitam, penampilan mereka tetap formal, tapi suasananya jauh dari kaku. Mereka menyatu dengan para jurnalis yang biasa meliput kegiatan Istana.
Ketika seorang pemain keyboard mulai memainkan nada-nada lembut, suasana berubah. Mikrofon pun berpindah tangan, dan Giring—yang dulu dikenal sebagai vokalis band Nidji—mengambil alih panggung kecil itu. Lagu yang dipilihnya, “Biarlah”, terasa pas. Dengan penuh penghayatan, Giring menyanyikan lagu yang pernah membesarkan namanya, membuat suasana menjadi nostalgik.
Yang membuat momen ini semakin spesial adalah bagaimana para pejabat tinggi negara larut dalam suasana. Tidak hanya menyanyi, mereka juga berjoget kecil, mengikuti irama lagu dengan gaya robotik khas era 2000-an. Prasetyo Hadi dan Sugiono tampak ikut menggoyangkan bahu mereka santai di depan meja-meja bakmi, sementara Teddy Indra Wijaya tersenyum lepas, menikmati kebersamaan yang langka itu.
Malam itu bukan tentang protokoler atau pidato panjang, melainkan tentang rasa kebersamaan, tawa, dan jeda yang menenangkan di tengah hiruk pikuk kenegaraan. Semua yang hadir—menteri, wakil menteri, wartawan, hingga pemilik warung—menjadi saksi bahwa politik dan kekuasaan bisa terasa sangat manusiawi, ketika diselingi semangkuk bakmi dan sebuah lagu kenangan.
Keesokan harinya, Prabowo dijadwalkan menuju Klaten untuk meluncurkan program Koperasi Desa Merah Putih. Namun malam di Solo itu akan tetap dikenang—bukan karena agenda besar, tapi karena harmoni kecil yang membekas dalam.