Senin, 21 Jul 2025
Senin, 21 Juli 2025

Prabowo Cerita Terobosan Diplomatik ke Jokowi, Dari Uni Eropa hingga Cokelat Dunia

astakom, Solo — Siapa sangka, perbincangan strategis antar dua presiden bisa terjadi di sebuah gang kecil di Solo. Di Gang Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo duduk bersisian, bukan di ruang rapat resmi, tapi di sebuah kawasan padat pemukiman, Minggu (20/7).

Pertemuan yang terkesan informal itu ternyata membahas hal-hal besar. Usai acara, Prabowo membocorkan isi perbincangan mereka. Ia menceritakan bagaimana Jokowi mengikuti perkembangan kunjungan diplomatiknya ke berbagai negara.

“Saya cerita berkeliling, ya beliau mengikuti juga rupanya. Saya ceritakan terobosan-terobosan yang kita dapat kemarin terutama dengan Uni Eropa,” kata Prabowo Subianto usai pertemuan.

Menurut Prabowo, Jokowi cukup antusias mendengar capaian terbaru Indonesia. Apalagi, perundingan dengan Uni Eropa yang telah berlangsung sejak masa kepemimpinan Jokowi akhirnya membuahkan hasil.

“10 tahun perundingan akhirnya tembus. Kemudian saya ceritakan pertemuan-pertemuan di Brazil, BRICS. Kemudian juga pembicaraan-pembicaraan di Perancis,” ungkap Prabowo.

Tak hanya itu, Prabowo juga mengisahkan perjalanannya ke negara-negara lain, termasuk Inggris dan Belarus, yang disebutnya penuh dengan potensi kerja sama baru.

“Di London saya ketemu dengan beberapa pejabat dan dengan Presiden Trump. Ya, alhamdulillah dapat hasil-hasil yang lumayan, yang cukup bagus. Saya juga mampir di Belarus,” sambungnya.

Negara-negara tersebut, menurut Prabowo, tengah membutuhkan banyak komoditas dari Indonesia.

“Mereka punya potensi, mereka butuh karet kita, mereka butuh banyak komoditas kita. Dan ternyata cokelat, harga cokelat dunia lagi sangat tinggi dan banyak berharap cokelat dari kita.”

Namun Prabowo juga mengingatkan pentingnya langkah cepat untuk memperkuat sektor tersebut.

“Tapi kita juga harus segera pembibitan baru, peremajaan baru. Ini kita sudah akan lakukan.”

Ia menutup dengan menyebut penyebab krisis cokelat global yang tengah terjadi, memberi konteks penting bagi langkah Indonesia ke depan.

“Mungkin wabah, ya, wabah yang merusak banyak pohon-pohon cokelat di Amerika Latin dan di Afrika. Saya kira itu yang saya ceritakan,” kata Prabowo mengakhiri penjelasannya.

Dari sebuah gang sempit di Solo, pembicaraan dua presiden ini mencerminkan betapa diplomasi tidak melulu harus di panggung megah. Kadang, keputusan besar bermula dari obrolan hangat di tengah rakyat.

Rubrik Sama :

Prabowo: Juli Ini Sudah 6 Juta Penerima Manfaat Makan Bergizi Gratis 

astakom, Solo — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjadi perhatian internasional dan dibahas dalam berbagai forum...

Prabowo ke Kader PSI, Jangan Terprovokasi, Jadilah Pemimpin Sejati di Era Fitnah

astakom, Solo — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan kuat mengenai karakter sejati seorang pemimpin. Dalam pidatonya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu (20/7),...

Delapan Sifat Pemimpin Ala Prabowo: Dari Samudra hingga Bumi

astakom, Solo — Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan 8 (delapan) pesan mendalam tentang nilai-nilai kepemimpinan yang ideal dalam budaya Indonesia, yaitu harus seperti bumi,...

Presiden Prabowo : Indonesia Makin Dipandang Dunia

astakom, Solo — Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa posisi Indonesia di mata dunia semakin diperhitungkan. Hal ini tercermin dari meningkatnya undangan dari berbagai...
Cover Majalah

Update