astakom, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati mendorong pengembangan kerja sama di sektor perdagangan dan investasi untuk menciptakan berbagai peluang yang saling menguntungkan bagi semua.
Dorongan itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri Pertemuan Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang berlangsung di Zimbali, KwaZulu-Natal, Afrika Selatan, pada Kamis (17/7).
Baca juga
Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa Indonesia menyambut baik upaya negara-negara anggota G20 untuk terus membuka ruang dialog dan kerja sama di sektor perdagangan dan investasi.
“Indonesia menyambut baik upaya-upaya untuk terus membuka dialog untuk mengembangkan kerjasama saling menguntungkan perdagangan dan investasi,” ujarnya melalui unggahan di akun media sosialnya, dikutip astakom.com, Jumat (18/7).
Menurutnya, kerja sama yang saling menguntungkan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, memperkuat manfaat ekonomi antarnegara, dan mendorong inovasi serta produktivitas global.
Dalam forum internasional tersebut, Sri Mulyani yang hadir bersama Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memandang perlunya seruan untuk mendorong upaya-upaya globalisasi yang lebih adil dalam menghadapi fragmentasi ekonomi dunia.
Menurutnya, pertemuan ini menjadi penting di tengah situasi global yang masih diliputi ketidakpastian akibat perang tarif dagang, disrupsi rantai pasok, dan melemahnya semangat kolaborasi antarnegara.
“G20 membahas kondisi perekonomian global di tengah ketidakpastian tinggi, perang tarif dagang dan fragmentasi dunia yang meruncing dan rapuh,” ungkapnya.
“Saya menekankan pentingnya upaya untuk mendorong globalisasi yang lebih adil dan menciptakan manfaat kesejahteraan bersama, di mana kita tetap bisa tumbuh bersama, tanpa harus mengorbankan kepentingan masing-masing negara,” lanjutnya.
Dalam sambutannya, Menteri Keuangan Afrika Selatan, Enoch Godongwana, juga menyoroti pentingnya semangat kolaborasi antarnegara sebagai kunci menghadapi tantangan global saat ini.
Pertemuan ini diharapkan mampu menghasilkan langkah konkret untuk memperkuat sistem keuangan global yang inklusif dan tangguh, di tengah tekanan geopolitik dan perubahan struktur ekonomi internasional yang makin kompleks.