Jumat, 18 Jul 2025
Jumat, 18 Juli 2025

Kesepakatan Prabowo dengan Trump Bikin Indonesia Naik Kelas

astakom, Jakarta – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta menyambut positif kesepakatan terkait kebijakan tarif yang telah dicapai dari hasil perbincangan antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Menurutnya, kesepakatan penurunan tarif impor AS terhadap produk Indonesia menjadi 19 persen merupakan bukti nyata, bahwa posisi Indonesia mulai naik kelas dalam peta ekonomi global.

“Meski Indonesia belum bisa dikategorikan ke dalam negara maju, tapi kita optimis dengan tren yang positif, kita on the track ke arah sana,” ujar Sukamta dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Kamis (17/7).

Sebagaimana diketahui, Trump sebelumnya mengumumkan tarif 32 persen atas produk Indonesia pada April lalu. Namun setelah bernegosiasi dengan Prabowo, ia menurunkan tarif impor untuk Indonesia menjadi 19 persen.

“Indonesia akan membayar tarif 19 persen kepada Amerika Serikat untuk semua barang impor dari mereka ke negara kita,” begitu kata Trump kepada wartawan Gedung Putih, Rabu (16/7).

Menurut Sukamta, tren positif produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia dalam satu dekade terakhir menjadi sinyal bahwa ekonomi Indonesia sedang menuju tahap yang lebih matang.

Ia berharap peningkatan posisi Indonesia dalam aspek perdagangan juga berdampak pada penguatan peran dalam isu global, termasuk perdamaian di Timur Tengah dan dukungan bagi kemerdekaan Palestina.

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa kesepakatan ini juga membawa tantangan. Salah satunya, potensi tergesernya dominasi ekspor Indonesia ke AS yang selama ini selalu surplus sejak 2020.

“Neraca perdagangan Indonesia terhadap Amerika Serikat diprediksi bisa menurun bahkan malah jadi defisit,” kata Sukamta.

Namun ia meyakini, pemerintah sudah memperhitungkan berbagai kemungkinan yang ada sebelumnya. “Pemerintah pastinya sudah berhitung untung rugi untuk Indonesia, sebelum adanya kesepakatan dengan Trump,” ujarnya meyakini.

Lebih jauh, ia juga menyoroti potensi membanjirnya produk asing murah ke pasar domestik. Penurunan tarif bagi produk AS dapat mendorong negara lain untuk ikut ‘banting harga’, agar tetap bersaing di pasar Indonesia.

“Yang berpotensi terancam adalah produk-produk lokal. Bagaimana produk-produk lokal bisa bersaing dengan produk-produk luar tersebut,” tuturnya.

Dengan kondisi ini, Sukamta mendorong pemerintah untuk memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap industri dalam negeri, terutama sektor UMKM dan produsen skala kecil yang paling rentan terdampak gelombang produk impor murah.

Rubrik Sama :

Dukung Program Asta Cita Presiden, SPPG Polda Aceh Diresmikan

Aastakom, Banda Aceh - Kapolda Aceh Irjen Pol. Dr. Achmad Kartiko meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Aceh yang berlokasi di Desa Lambung, Kecamatan...

Kemenko Polkam Genjot Kinerja Desk Keamanan Siber Demi Ketahanan Digital Nasional

Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) terus memperkuat ketahanan digital nasional melalui peningkatan kinerja Desk Koordinasi Keamanan Siber dan Pelindungan Data (KSPD).

Pemerintah Dorong SPPT-TI Jadi Game Changer Penegakan Hukum Digital

Pemerintah berkomitmen dalam implementasi Sistem Peradilan Pidana Terpadu berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI) yang dianggap sebagai langkah penting menuju transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum di Indonesia.

Sri Mulyani Lapor Bansos Sembako Senilai Rp20,26 triliun Telah Disalurkan ke 18,2 Juta Keluarga

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengumumkan realisasi penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Sembako yang sampai periode 9 Juli 2025 telah mencapai Rp20,26 triliun.
Cover Majalah

Update