Kamis, 17 Jul 2025
Kamis, 17 Juli 2025

Dukung Mentan Usut Kasus Oplosan Beras, DPR: Ini Kejahatan Sistematis!

astakom, Jakarta – Komisi IV DPR RI menyampaikan dukungan penuh terhadap keberanian dan ketegasan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam menindaklanjuti dugaan praktik pengoplosan beras premium dengan kualitas rendah. Hal ini disampaikan saat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/7).

Salah satu anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi NasDem, Cindy Monica Salsabila, menilai kasus ini termasuk kejahatan sistematis yang dapat merugikan masyarakat.

“Kami setuju dengan Pak Menteri. Kasus beras oplosan ini bukan hanya kecurangan di tata niaga tetapi kejahatan secara sistematis. Dan ini dilakukan oleh pelaku industri pangan yang besar ya,” kata Cindy.

Ia juga mendukung penuh langkah Mentan Amran untuk mengusut tuntas dugaan praktik pengoplosan beras. Hal ini dilakukan untuk memastikan masyarakat memperoleh pangan yang aman dan bermutu.

“Sesuai amanat Undang-undang tentang pangan, negara harus hadir dan menjamin mutu kualitas dari pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat. Kami dari Komisi IV mendukung kinerja Kementan untuk mengusut tuntas kasus ini,” ungkapnya.

Hal ini kembali ditegaskan oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto. Ia meminta agar Kementerian Pertanian dan berbagai pihak saling bersinergi untuk menangani kasus ini. Bila perlu, pelaku harus diberikan efek jera agar tidak mengulangi pelanggaran serupa.

“Mengenai beras oplosan, tadi kita sudah mendapatkan laporan dari Menteri Pertanian. Intinya pokoknya kita minta supaya ini diusut. Kalau memang ada perusahaan yang nakal, itu supaya ditindak. Paling tidak dikasih efek jera. Supaya hal seperti ini tidak terulang kembali,” tegas Titiek.

Komisi IV juga meminta Kementan menyampaikan laporan tertulis yang lengkap terkait temuan kasus, langkah penindakan, hasil koordinasi dengan aparat hukum, serta rekomendasi kebijakan agar praktik serupa tidak terulang di kemudian hari.

Sebelumnya, dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Mentan Amran melaporkan perkembangan kasus dugaan oplosan beras. Pemerintah tengah menindaklanjuti temuan serius terkait kualitas dan praktik perdagangan beras di pasar.

Dari investigasi di 268 titik sampel di daerah lumbung padi, ditemukan bahwa 212 sampel tidak sesuai dengan standar mutu dan dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Pemeriksaan dilakukan melalui 13 laboratorium independen di seluruh Indonesia.

“Sekarang ini kami sudah menyurat ke Bapak Kapolri, juga menyurat ke Bapak Jaksa Agung, memberikan data-data ini. Dan kami gunakan 13 lab seluruh Indonesia, supaya betul-betul hasilnya akurat.” sebut Amran.

“Sederhananya gini deh, kalau beras biasa harganya Rp12.000-Rp13.000. Terus dijual Rp15.000, rugi nggak konsumen? Ini bukan sekadar kasus beras oplosan. Ini lebih dari itu. Ini adalah manipulasi yang merugikan masyarakat,” imbuhnya.

Rubrik Sama :

Koperasi Desa Merah Putih Cileunyi Wetan

astakom, Cileunyi - Koperasi Desa Merah Putih Cileunyi Wetan, di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/7). Koperasi Desa Merah Putih Cileunyi Wetan merupakan...

SDM Terlatih, Menaker Optimis 103 Kopdes Merah Putih Siap Dongkrak Ekonomi Desa

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli memastikan kesiapan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung operasional program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.

11,4 Juta Pekerja Sudah Terima BSU, Sri Mulyani: Mereka adalah Pahlawan Ekonomi

Pemerintah telah menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp6,88 triliun kepada 11,4 juta pekerja dalam kurun waktu 23 Juni hingga 1 Juli 2025.

Digitalisasi MBG, Solusi Strategis Atasi Stunting dan Persiapkan Bonus Demografi

astakom, Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan pemanfaatan teknologi digital menjadi satu-satunya cara efektif untuk mengelola program berskala nasional yang...
Cover Majalah

Update