astakom, Jakarta — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akhirnya tiba kembali di Tanah Air setelah menyelesaikan serangkaian lawatan kenegaraan yang padat ke empat negara, yaitu Arab Saudi, Brasil, Belgia, dan Prancis.
Pesawat kepresidenan Garuda 1 PK-GIG yang ditumpanginya mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa, 16 Juli 2025 pukul 15.05 WIB.
Yang menarik, penyambutan kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini tak hanya penuh hormat tapi juga menyiratkan makna simbolik. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tampak hadir dengan setelan safari coklat, gaya khas yang kerap dikenakan oleh Prabowo Subianto. Sebuah penampilan yang menyiratkan keakraban, kekompakan, sekaligus penegasan gaya kepemimpinan yang terus seiring.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Prof. Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi kompak mengenakan batik nusantara, menghadirkan kesan harmonis dalam keberagaman.
Begitu turun dari pesawat, Prabowo langsung disambut hangat oleh para pejabat negara yang telah menunggu termasuk Kapolri Listiyo S Prabowo.
Ia sempat bersalaman dan menyapa awak media, lalu memberikan keterangan singkat sebelum akhirnya meninggalkan lokasi pada pukul 15.20 WIB.
Lawatan Prabowo ke luar negeri bukan sekadar kunjungan kerja, melainkan rangkaian misi diplomasi strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung global.
Perjalanan dimulai dari Arab Saudi, di mana Prabowo bertemu langsung dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Dalam pertemuan tersebut dibahas kerja sama haji, termasuk rencana pembangunan Kampung Haji bagi jemaah Indonesia di Makkah. Prabowo juga sempat menunaikan ibadah umrah di sela agendanya.
Dari Tanah Suci, Prabowo melanjutkan ke Brasil, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Rio de Janeiro pada 5–6 Juli 2025.
Kehadirannya menjadi bersejarah karena untuk pertama kalinya Indonesia berpartisipasi sebagai anggota resmi BRICS. Ia juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Planalto, Brasilia.
Perjalanan kemudian berlanjut ke Belgia, tempat Prabowo bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa.
Dalam pertemuan itu, disepakati langkah akhir penyelesaian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) perjanjian dagang penting antara Indonesia dan Uni Eropa.
Sebagai penutup, Prabowo menghadiri Hari Nasional Prancis (Bastille Day) di Paris sebagai tamu kehormatan Presiden Emmanuel Macron.
Ia duduk berdampingan dengan Macron di tribun kehormatan Champs-Élysées, menjadi saksi sejarah hubungan diplomatik kedua negara yang kini menginjak usia 75 tahun.
Kepulangan Prabowo ke Indonesia membawa serta misi, hasil negosiasi, dan optimisme baru dari panggung internasional. Namun di balik semua pencapaian itu, momen ketika ia kembali menginjak tanah air, disambut oleh pemimpin muda, kolega satu bangsa, dan senyum pejabat bersafari dan batik, mengingatkan kita: politik luar negeri dimulai dari rasa percaya diri di dalam negeri.
Dan hari itu, di Halim Perdanakusuma, Indonesia menunjukkan keduanya dengan sederhana, namun penuh makna.
