astakom, Jakarta – Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani menyambut positif rampungnya pembahasan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Dia berharap, perjanjian dagang itu berdampak positif terhadap masuknya investasi dari Eropa ke Indonesia, mengingat perjanjian ini akan membuka peluang lebih besar bagi ekspansi perusahaan-perusahaan Eropa ke pasar Indonesia.
Baca juga
“Dari segi investasi kami harapkan juga responsnya menjadi lebih positif, karena memang selama ini investasi kalau masuk Indonesia memang paling banyak dari negeri Belanda ya, tetapi beberapa investasi yang sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Prancis seperti L’Oreal akan ekspansi lagi,” kata Rosan, dikutip astakom.com, Senin (14/7).
Rosan yang juga menjabat CEO Danantara menyampaikan, bahwa IEU CEPA ini akan membuka akses pasar Indonesia ke 27 negara anggota Uni Eropa dan sebaliknya.
Selain itu, ia optimistis perjanjian tersebut dapat menggandakan nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa dari sebelumnya 30 miliar dolar AS menjadi 60 miliar dolar AS.
“Jadi, menurut kami ini suatu hal yang positif, karena di tengah meningkatnya geopolitik dan geoekonomi yang cukup tidak menentu ini, tetapi kita membuka pasar, mendiversifikasi pasar-pasar kita, dan kita ketahui, negara Uni Eropa ini ada 27 negara yang akan meratifikasi perjanjian dari IEU-CEPA ini,” ujar Rosan.
Presiden RI Prabowo Subianto sebelumnya telah mengumumkan rampungnya perundingan politik IEU-CEPA, usai bertemu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia, pada Minggu (13/7) kemarin.
“Hari ini kami berhasil membuat terobosan, setelah berunding selama 10 tahun, kami merampungkan perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA), yang pada intinya merupakan perjanjian pasar bebas,” ujarnya.
Prabowo menekankan bahwa kerja sama dengan Uni Eropa memberi Indonesia pilihan strategis baru di tengah ketidakpastian global, khususnya di tengah ancaman kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump.
“Kita dalam keadaan ketidakpastian dunia, sekarang kita punya alternatif-alternatif yang kuat,” pungkasnya.
Adapun perjanjian IEU-CEPA ini dijadwalkan akan ditandatangani secara resmi pada September 2025, dan akan menjadi tonggak penting kerja sama ekonomi Indonesia dengan kawasan Uni Eropa.