Senin, 14 Jul 2025
Senin, 14 Juli 2025

Gelar Latihan Terbesar AS Libatkan 20 Ribu Pasukan di Kawasan Indo-Pasifik

astakom, Hawaii – Amerika Serikat memulai latihan militer udara terbesar di kawasan Indo-Pasifik bertajuk Resolute Force Pacific (REFORPAC) 2025, sebagai bagian dari upaya strategis mempertajam kesiapan menghadapi potensi konflik, termasuk ketegangan yang meningkat dengan Tiongkok.

Digelar mulai 10 Juli hingga 8 Agustus 2025, latihan ini menjadi bagian dari rangkaian Departemen Latihan Ekspansif (DLE), mencakup lebih dari 12.000 personel, 350 pesawat tempur koalisi, serta melibatkan 50 lokasi strategis yang terbentang sepanjang 3.000 mil di kawasan Pasifik mulai dari Hawaii, Guam, hingga wilayah udara Jepang.

Latihan ini dirancang sebagai simulasi kontinjensi yang paling kompleks dan realistis, menyatukan kekuatan Angkatan Udara Pasifik (PACAF) bersama mitra multinasional dan gabungan antar-cabang militer AS.

“Kita harus siap beroperasi dalam kondisi sulit, dengan jaringan yang terdegradasi, dan dengan gangguan pada rantai pasokan. Pasukan kita harus mandiri, lincah, dan mampu beradaptasi dengan cepat,” ujar Jenderal Kevin Schneider, Komandan PACAF.

Kesiapan Bertempur di Bawah Tekanan
REFORPAC 2025 menitikberatkan latihan teknis seperti:
* Pengisian bahan bakar cepat (hot-pit refueling)
* Pencarian dan penyelamatan tempur (CSAR)
* Logistik terdistribusi
* Pemuatan amunisi di medan operasi
* Operasi udara-ke-udara multilateral

Selain menunjukkan ketangkasan teknis, latihan ini juga bertujuan mengasah pengambilan keputusan cepat, komando misi berskala besar, dan integrasi strategi dengan sekutu dan mitra global di bawah tekanan pertempuran.

“Latihan REFORPAC akan menuntut para penerbang untuk bergerak cepat, bertempur di bawah serangan, dan mempertahankan operasi tempur dengan cara yang belum pernah kita lakukan selama beberapa dekade,” lanjut Schneider.

Menurutnya, keunggulan AS dalam peperangan modern akan sangat ditentukan oleh kemampuan menciptakan kejutan saat berada di posisi tertekan, jauh dari pangkalan utama.

REFORPAC melibatkan lebih dari 300 pesawat tempur, termasuk jet tempur siluman, pesawat angkut, dan tanker udara, serta personel dari berbagai cabang militer AS termasuk US Navy, US Marine Corps, dan mitra dari negara-negara sekutu di Asia-Pasifik.

Latihan ini juga menjadi sinyal diplomatik dan militer kuat bagi kawasan Indo-Pasifik, menggarisbawahi posisi Amerika Serikat sebagai kekuatan utama yang siap menjaga stabilitas dan merespons setiap ancaman di kawasan yang makin strategis.

“Kemampuan kita untuk bertempur dan menang di lingkungan yang diperebutkan bergantung pada kesiapan tim untuk meluncurkan serangan balik dari posisi yang sulit,” tegas Jenderal Schneider.

Rubrik Sama :

Deal Bersejarah Setelah 10 Tahun! Indonesia-Uni Eropa Mitra Strategis Ekonomi

astakom, Jakarta — Setelah melewati proses negosiasi panjang selama satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya menyepakati Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA)....

Trump Umumkan Tarif Impor 30 Persen untuk Meksiko dan Uni Eropa

astakom, Jakarta- Amerika Serikat (AS) akan mengenakan tarif sebesar 30 persen terhadap komoditas darUni Eropa (UE) dan Meksiko yang masuk ke negara itu mulai...

Presiden Prabowo Lakukan Pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa

astakom, Brussel - Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, di Brussel, Belgia, Minggu (13/7). Presiden Prabowo memberikan keterangan bahwa...

Amerika Tekan RI Lewat Tarif Impor, Eropa Justru Beri Angin Segar Lewat IEU-CEPA

Di tengah tekanan ekonomi dari Amerika Serikat yang menaikkan tarif impor produk asal Indonesia hingga 32 persen, Presiden RI Prabowo Subianto justru membawa kabar gembira dari Eropa.
Cover Majalah

Update