astakom, Jakarta – Proses pemulangan jemaah haji Indonesia tahun 2025 telah resmi berakhir pada Kamis (10/7), dengan diberangkatkannya kloter KJT 28 dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.
Namun demikian, sebanyak 46 jemaah haji Indonesia masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Arab Saudi.
Baca juga
Kepala Daker Madinah, M Lutfi Makki merinci sebaran jemaah yang masih dirawat: 29 jemaah di RS Arab Saudi Madinah, 10 di Makkah, 6 di Jeddah, dan 1 orang di Riyadh.
“Jadi total masih ada 46 jemaah yang dirawat di RS Arab Saudi yang tersebar di empat kota. Semoga mereka lekas sehat. Aamiin,” ujar Makki, dikutip astakom.com di Jakarta, Jumat (11/7).
Sementara itu, Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, memastikan bahwa jemaah yang masih dirawat akan terus mendapatkan pendampingan.
“Kita semua tentu senang, seluruh jemaah haji sudah meninggalkan Arab Saudi kecuali yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi. Mereka akan terus dipantau oleh tim Kantor Urusan Haji. Kita doakan semoga lekas sembuh dan bisa segera kembali ke Tanah Air,” ungkapnya.
Muchlis yang juga menjabat Direktur Layanan Haji Luar Negeri, melaporkan secara keseluruhan proses pemulangan berjalan baik. Pemulangan dilakukan dalam dua gelombang, masing-masing melalui Bandara Jeddah dan Bandara Madinah sejak 11 Juni hingga 10 Juli 2025.
Data resmi menunjukkan sebanyak 203.249 jemaah Indonesia berangkat ke Tanah Suci dalam 525 kelompok terbang. Dari jumlah tersebut, 101.339 jemaah dipulangkan melalui Bandara Jeddah, dan 101.274 jemaah lainnya pulang dari Bandara Madinah.
“Hari ini kami melepas kloter terakhir dari Madinah. Alhamdulillah secara umum proses pemulangan jemaah haji yang sudah berlangsung sejak 11 Juni hingga hari ini, 10 Juli 2025, berjalan dengan lancar,” kata Muchlis.
Sementara itu, Kepala Daker Bandara, Abdul Basir, menjelaskan bahwa pada hari terakhir terdapat delapan kloter yang diberangkatkan, dengan total 2.909 jemaah. Kloter terakhir, KJT 28, terdiri dari 413 jemaah mayoritas asal Majalengka dan Cimahi.
“KJT 28 terbang atau takeoff dari Bandara AMAA Madinah pukul 23.27 WAS atau lebih cepat dari jadwal awal pada 23.45 WAS,” ujarnya.
Basir menambahkan bahwa ada 52 jemaah yang menjalani tanazul atau kepulangan berbeda dari kloter awal karena alasan kesehatan atau tugas tertentu.
Selanjutnya, pemerintah akan memfokuskan diri pada pemulangan seluruh petugas haji yang dijadwalkan terbang pada 13 Juli 2025.