Jumat, 11 Jul 2025
Jumat, 11 Juli 2025

Ini Penjelasan Istana Soal Prabowo Tugaskan Gibran ke Papua

astakom, Jakarta – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pasetyo Hadi meluruskan berita santer yang beredar bahwa Presiden Prabowo Subianto menugaskan Wapres Gibran Rakabuming Raka ke Papua.

Prasetyo menjelaskan, UU Otonomi Khusus (Otsus) Papua memang mengatur percepatan pembangunan Papua, yang mana diketuai oleh Wapres.

”Jadi sebenarnya di dalam, ada Undang-Undang Otonomi Khusus Papua yang di situ secara eksplisit bahwa percepatan pembangunan Papua itu adalah dikoordinatori, diketuai oleh Wakil Presiden,” ujar Prasetyo Hadi, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (9/7).

Terkait Presiden Prabowo menugaskan Wapres Gibran ke Papua, ia meluruskan bahwa hal itu tidak benar. Karena, UU yang mengatur tentang percepatan pembangunan Papua memang diketuai Wapres.

”Jadi kami mau meluruskan bahwa tidak benar yang disampaikan atau yang berkembang di publik bahwa Bapak Presiden menugaskan. Memang Undang-undangnya mengatur mengenai percepatan pembangunan Papua itu dikoordinatori atau diketuai oleh Wakil Presiden,” jelas Prasetyo, seperti dikutip astakom.com, Kamis (10/7).

Selain itu, lanjut Prasetyo, bukan berarti Wapres Gibran akan berkantor di Papua. Namun, menurut Prasetyo, jika Wapres ingin berkantor di Papua tetap dipersilakan.

”Kalau berkenaan dengan masalah kantor, jadi tim percepatan pembangunan Papua itu difasilitasi oleh negara. Dalam hal ini Kementerian Keuangan, ada kantor KPKN di Jayapura yang itu memang dipakai nantinya untuk operasional kantor tim percepatan ini,” kata Prasetyo.

“Jadi bukan berarti Bapak Wakil Presiden akan berkantor di Papua. Tapi kalau dalam konteks mungkin ya sesekali melakukan rapat koordinasi, beliau akan berkunjung ke sana atau bahkan mungkin sempat berkantor di sana, ya tidak ada masalah juga,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra mengklarifikasi bahwa bukan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang bakal berkantor di Papua.

“Jadi bukan Wakil Presiden yang akan berkantor di Papua, apalagi akan pindah kantor ke Papua,” kata Yusril dalam siaran pers, Rabu (9/7) pagi.

Yusril mengatakan, yang berkantor di Papua adalah Sekretariat Badan Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang dibentuk oleh Presiden berdasarkan amanat undang-undang, bukan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Yusril juga menjelaskan bahwa pernyataannya mengenai Wapres Gibran yang mendapat tugas untuk mempercepat pembangunan di Papua didasarkan pada ketentuan Pasal 68A Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.

Dalam Pasal 68A UU Otsus Papua tersebut, diatur tentang keberadaan Badan Khusus untuk melakukan sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan Otonomi Khusus Papua.

Badan Khusus itu telah dibentuk oleh Presiden Joko Widodo dengan Perpres No. 121 Tahun 2022. ”Namun, aturan-aturan terkait dengan pembentukan badan tersebut bisa saja direvisi sesuai kebutuhan untuk lebih mempercepat pembangunan Papua,” kata Yusril.

Rubrik Sama :

PIS Perkuat Kiprah Global Lewat Tata Kelola Profesional dan Kinerja Cemerlang

PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Maritime Logistics (SH IML) dari Pertamina Group, terus menunjukkan taringnya sebagai perusahaan logistik maritim kelas dunia.

Forum Bisnis Uganda-Indonesia: Momen Strategis Tingkatkan Kerja Sama Bilateral

astakom, Jakarta – Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri menilai pelaksanaan Forum Bisnis Uganda-Indonesia merupakan titik awal yang strategis bagi kedua...

Kementerian Ekraf Dukung Koperasi Desa Merah Putih Buka Lapangan Kerja Sektor Ekonomi Kreatif

astakom, Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) Teuku Riefky menyatakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Koperasi (Kemenkop) bertujuan menguatkan sinergi hexaxelix antarkementerian. MoU...

Kejagung Tetapkan Riza Chalid Tersangka Korupsi Kasus Minyak di Pertamina

astakom, Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) RI kembali menetapkan 9 tersangka baru dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk...
Cover Majalah

Update