astakom, Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan rekor baru jumlah investor pasar modal cukup signifikan, yakni mencapai 17.016.329 Single Investor Identification (SID) per Kamis (3/7).
Capaian ini menunjukkan pertumbuhan yang melampaui target 2 juta investor baru yang ditetapkan BEI untuk tahun 2025. Dibandingkan posisi akhir tahun 2024 yang sebesar 14.871.639 SID, jumlah investor melonjak 2.144.690 SID, atau naik 11,42 persen.
Kendati demikian, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menyebut potensi pertumbuhan investor di Indonesia masih sangat besar, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi terbesar di dunia.
“Dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, angka investor pasar modal saat ini masih tergolong rendah,” ujar Jeffrey dalam keterangan pers, dikutip astakom.com, Minggu (6/7).
Dia menjelaskan, bahwa sejak tahun 2020, pasar modal Indonesia memang menunjukkan tren pertumbuhan investor yang pesat. Dari 3,8 juta SID pada tahun 2020, angka ini terus meningkat drastis. Pada 2021, terjadi lonjakan 93 persen menjadi 7,4 juta SID.
Kemudian angka tersebut bertambah menjadi 10,3 juta SID pada tahun 2022 (naik 38 persen), 12,1 juta SID pada 2023 (naik 17,9 persen), dan mencapai 14,8 juta SID pada 2024 sebelum tembus 17 juta SID saat ini.
Adapun untuk mendorong pertumbuhan investor, salah satu strategi BEI adalah mendorong kolaborasi aktif dengan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui edukasi dan sosialisasi yang masif, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Sepanjang semester I tahun 2025, BEI telah menyelenggarakan 8.922 kegiatan edukasi, baik secara luring maupun daring. Program-program seperti Sekolah Pasar Modal (SPM) Level 1 hingga Level 3, webinar, seminar, dan workshop telah dilaksanakan oleh Area dan Kantor Perwakilan BEI di seluruh Indonesia, menjangkau berbagai segmen masyarakat.
Jeffrey optimistis dengan peran perkembangan teknologi digital dan kemudahan akses layanan investasi dari perusahaan sekuritas. Faktor-faktor ini dinilainya menjadi pendorong masyarakat untuk semakin mudah menjadi investor.
Keberadaan Galeri Investasi BEI, kata dia, juga disebut sebagai pilar penting dalam pengembangan literasi pasar modal. Saat ini, hampir 1.000 Galeri Investasi BEI telah tersebar di seluruh Indonesia.
Atas pencapaian ini, BEI berkomitmen untuk tidak berhenti mendorong pertumbuhan investor. Untuk menjaga momentum di tengah dinamika sentimen pasar baik dari dalam maupun luar negeri, BEI akan terus melanjutkan upaya edukasi yang adaptif dan memperkuat kolaborasi serta komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Melalui sinergi, kolaborasi dan edukasi yang konsisten, BEI optimistis pertumbuhan jumlah investor akan terus berlanjut dan semakin merata di seluruh Indonesia,” pungkas Jeffrey.