astakom, Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin secara resmi melepas keberangkatan 500 personel TNI-Polri yang tergabung dalam kontingen Indonesia untuk mengikuti parade militer Bastille Day 2025 di Prancis, Minggu (6/7).
Prosesi pelepasan dilakukan di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga
“Saya, Panglima TNI, dan Kapolri baru saja memberangkatkan kontingen Indonesia ke Prancis dalam rangka Bastille Day, Hari Revolusi Prancis,” ujar Menhan Sjafrie kutip astakom.com.
Kontingen Indonesia mendapat kehormatan sebagai satu-satunya negara sahabat yang diundang oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk ambil bagian dalam defile perayaan nasional tersebut.
Lebih istimewa lagi, Presiden RI Prabowo Subianto akan hadir secara langsung dan berdiri sejajar bersama Macron di podium kehormatan Bastille Day.
“Kontingen ini satu-satunya dari negara sahabat yang diundang oleh Presiden Prancis melalui Presiden Indonesia,” ujar Sjafrie.
Rombongan kontingen terdiri dari berbagai unsur: drum band TNI-Polri, taruna Akademi TNI dan Akademi Polri, serta pasukan dari Kompi TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
Total sebanyak 500 personel akan unjuk kebolehan dalam parade militer yang menjadi simbol kebesaran dan persatuan nasional Prancis.
“Perangkat sekarang ini kurang lebih 500 personel terdiri dari drum band TNI-Polri, Akademi TNI dan Akademi Polri, serta Kompi TNI AD, AL, dan AU,” lanjut Sjafrie.
Keikutsertaan Indonesia di Bastille Day tahun ini bukan sekadar seremoni diplomatik, tetapi juga menjadi pengakuan atas peran strategis TNI-Polri di kancah global.
Menhan Sjafrie menekankan bahwa undangan ini mencerminkan tingginya respek internasional terhadap profesionalisme dan reputasi militer Indonesia.
“Ini adalah suatu kebanggaan dan juga menunjukkan bahwa TNI-Polri mendapatkan tempat yang terhormat di internasional, terutama di antara negara-negara yang sedang bangkit,” pungkasnya.
Bastille Day, yang diperingati setiap 14 Juli, merupakan simbol revolusi dan kemerdekaan Prancis.
Partisipasi Indonesia tahun ini mencatatkan sejarah baru dalam hubungan bilateral RI–Prancis, sekaligus memperkuat diplomasi pertahanan dan soft power Indonesia di panggung dunia.