astakom, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan Pemerintah mengusulkan beberapa nama calon duta besar untuk 24 negara sahabat dan organisasi internasional, termasuk Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ia menyebut, sesuai mekanisme usulan nama-nama calon dubes tersebut akan ditindaklanjuti oleh Komisi I DPR untuk diuji kelayakan dan kepatutannya.
Baca juga
Puan juga mengaku telah menerima surat yang dikirimkan Presiden Prabowo Subianto kepada DPR RI.
Surat tersebut berisii tentang permohonan pertimbangan calon duta besar untuk negara sahabat yang baru saja dibacakan dalam rapat paripurna DPR RI.
“Sesuai dengan mekanisme yang ada di DPR dan nantinya akan dibahas di Komisi I. Tadi dalam rapat paripurna sudah saya sampaikan bahwa nama-nama bersifat rahasia. Kemudian pembahasannya pun bersifat rahasia karena ini pertama dan menyangkut legalitas dan lain sebagainya,” kata Puan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/7).
“Namun bisa saya sampaikan usulan calon dubes yang disampaikan oleh Pemerintah ada 24 negara,” sambungnya, dalam keterangan resmi dikutip astakom.com, Jumat (4/7).
Karena bersifat rahasia, Puan menegaskan bahwa nama-nama calon dubes untuk saat ini tidak bisa diungkap ke publik. Ia meminta masyarakat menunggu hasil fit and proper test yang akan dilakukan Komisi I DPR dalam waktu dekat.
“Jadi nanti tunggu hasil dari fit and proper yang dilakukan oleh Komisi I. Mulai hari ini Komisi I akan melakukan mekanisme fit and proper proper test,” jelas Puan.
Dalam fit and proper test itu, calon-calon dubes akan melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan di DPR RI dan dipilih berdasarkan persetujuan Komisi I DPR.
Kemudian hasilnya akan dibawa ke dalam rapat paripurna untuk disahkan. Persetujuan paripurna DPR kemudian akan dikirimkan ke pemerintah, dan jika berjalan lancar calon-calon dubes tersebut nantinya akan dilantik Presiden.
Menurut aturan yang ada, uji kelayakan dan kepatutan dilakukan untuk mengetahui kompetensi calon dubes sebagai pertimbangan dari DPR kepada Pemerintah.
“Bagaimana nanti kemudian komisi I menyatakan apakah orang tersebut pantas, tidak pantas, boleh diajukan atau tidak diajukan dan lain-lain sebagainya,” terang perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai siapa saja nama calon dubes yang diusulkan Pemerintah, Puan menegaskan hal tersebut baru akan dibuka saat fit and proper test dilakukan.
“Nanti di komisi I juga udah ada. Komisi I kan tidak mungkin melakukan fit and proper tanpa tahu namanya,” ucap Puan.
Cucu Bung Karno tersebut menjelaskan, nama calon dubes belum bisa dibuka saat ini karena memang mekanismenya seperti itu. Dalam aturan, kata Puan, nama-nama calon dubes baru akan diumumkan setelah proses pemilihan telah selesai.
“Memang itu mekanisme. Jadi bukannya ini dirahasia-rahasiain. Tadi juga dalam paripurna, saya membacakan sesuai dengan tata tertib, akan dibahas secara rahasia tanpa menyebut nama, kemudian akan dilakukan fit and proper, setelah itu selesai baru akan diumumkan,” paparnya.
Puan menambahkan tidak ada pesan khusus dari Pemerintah mengenai calon-calon dubes yang akan ditempatkan, termasuk untuk Amerika Serikat.