astakom, Gaza – Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr Marwan al-Sultan, meninggal dunia dalam serangan udara Israel yang menghantam kediamannya di sebelah barat Kota Gaza, Rabu (2/7).
Mengutip BBC, dalam serangan itu juga menewaskan istri, anak, beserta beberapa keluarganya.
Baca juga
Anak perempuan Al-Sultan, Lubna, berkata rudal pesawat tempur F-16 menargetkan kamar ayahnya.
“Persis di tempat dia berada, tepat mengarah kepadanya,” kata Lubna kepada kantor berita Associated Press.
“Semua kamar di rumah itu utuh kecuali kamarnya yang terkena rudal,” ucapnya.
Terkait serangan udara itu, otoritas militer Israel (IDF) membuat klaim rudal mereka menyasar “teroris utama” dari Hamas di wilayah Gaza.
IDF mengklaim prihatin pada warga sipil yang terluka dan berjanji “akan memitigasi risiko semaksimal mungkin”.
Putri dokter Al-Sultan menyatakan ayahnya tidak terlibat dengan kelompok milisi manapun. “Dia hanyalah orang yang mencemaskan semua pasien yang dia rawat selama perang,” ujarnya, seperti dikutip astakom.com, Kamis (3/7).
Dokter Al-Sultan adalah direktur Rumah Sakit Indonesia, yang dinyatakan tidak lagi beroperasi. Penyebabnya, merujuk PBB, adalah “serangan Israel yang berulang dan kerusakan struktural yang berkelanjutan”.
IDF pada berbagai kesempatan mengakui telah melancarkan serangan ke rumah sakit itu. Alasan yang mereka ajukan, rumah sakit itu merupakan bagian dari “infrastruktur kelompok teror”.
Tuduhan itu telah berulang kali dibantah otoritas kesehatan Gaza, kelompok pekerja medis lintas negara, dan juga PBB. Menurut laporan PBB, tidak ada lagi rumah sakit yang berfungsi di wilayah Gaza utara, termasuk Rumah Sakit Indonesia.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza dibangun sejak 2011 dengan dana yang berasal dari donasi masyarakat serta sejumlah organisasi di seperti Palang Merah Indonesia dan Muhammadiyah. Donasi itu dikumpulkan oleh Medical Emergency Rescue Commitee (Mer-C).
“Rumah sakit ini sangat penting bagi kedua negara, yakni momentum dan simbol kerja sama dan persahabatan antara Indonesia dan Palestina karena Palestina selalu ada di hati kita,” kata Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia, saat seremoni simbolis di Jakarta, Januari 2016.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengecam serangan Israel yang menewaskan dokter Al-Sultan, dalam pernyataan resmi, Kamis (03/07).
“Indonesia mengapresiasi jasa, komitmen, dan perjuangan beliau bagi kemanusiaan serta bagi perdamaian di Palestina,” demikian pernyataan resmi tersebut.