astakom, Queensland – Inovasi luar biasa hadir dari ilmuwan di University of Queensland (UQ), Australia, yang berhasil mengembangkan teknologi “cyborg beetle” atau kumbang sibernetik. Teknologi ini memungkinkan serangga hidup dikendalikan dari jarak jauh untuk membantu tim penyelamat mencari korban di reruntuhan bangunan atau tambang secara lebih cepat dan efisien.
Dipimpin oleh Dr. Thang Vo-Doan dan asisten peneliti Lachlan Fitzgerald, tim peneliti dari Laboratorium Biorobotik UQ mengendalikan kumbang darkling beetle (Zophobas morio) menggunakan ransel mikrochip dan pengendali jarak jauh mirip joystick gim. Ransel ini mengirim stimulasi listrik ke antena dan elytra (sayap keras) kumbang untuk mengarahkan pergerakannya.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
“Kumbang memiliki keunggulan alami dalam memanjat dan bermanuver di ruang sempit seperti reruntuhan, yang sulit dijangkau robot,” ujar Dr. Vo-Doan, dikutip Astakom dari Phys.org (1/7).
Menurut laporan yang dikutip Astakom, proyek ini bertujuan mempercepat proses pencarian korban dari yang biasanya memakan waktu berhari-hari menjadi hanya beberapa jam, dengan bantuan teknologi cyborg yang memanfaatkan kecerdasan biologis dan sistem kendali buatan.
Fitzgerald menambahkan bahwa dibandingkan robot mini, kumbang sibernetik jauh lebih andal dalam berpindah dari permukaan datar ke dinding vertikal. Hal ini dimungkinkan karena mereka memiliki struktur tubuh alami yang sesuai dengan medan bencana yang kompleks.
Penelitian ini merupakan kolaborasi dengan University of New South Wales dan Nanyang Technological University, Singapura. Saat ini, tim tengah menyempurnakan rancangannya dengan menambahkan kamera mini dan sistem daya mandiri yang ringan namun efisien.
“Kami berharap dapat menciptakan alat yang mampu menjelajah lingkungan kacau, menemukan lokasi korban secara tepat, dan memberikan informasi visual yang dibutuhkan tim penyelamat,” ungkap Dr. Vo-Doan, dalam kutipan yang diperoleh Astakom.