Sabtu, 16 Agu 2025
Sabtu, 16 Agustus 2025

Paul Farrell Nyaris Bernasib Tragis Seperti Juliana Marins di Gunung Rinjani

astakom, Lombok – Kisah mendebarkan datang dari pendaki asal Irlandia, Paul Farrell, yang berhasil selamat setelah terjatuh dari ketinggian sekitar 200 meter di Gunung Rinjani.

Peristiwa yang terjadi pada Oktober lalu ini baru-baru ini viral dan ramai diperbincangkan setelah diangkat oleh BBC News Brasil, karena disebut mirip dengan insiden tragis yang menewaskan pendaki asal Brasil, Juliana Marins.

Farrell mengaku memulai pendakiannya dini hari dari base camp.

Jalur yang menantang tak menyurutkan semangatnya hingga akhirnya mencapai puncak Rinjani, gunung tertinggi kedua di Indonesia dan dikenal sebagai salah satu destinasi pendakian paling indah di Asia Tenggara.

Namun, malapetaka terjadi saat ia turun. Farrell berhenti sejenak untuk membersihkan sepatu dari kerikil. Saat itulah, sarung tangannya terbang tertiup angin ke arah kawah.

“Saya berlutut untuk mengambilnya, tapi tanah di bawah saya ambruk. Saya langsung jatuh ke bawah,” ungkap Farrell seperti yang dikutip astakom, Sabtu (28/6).

Dalam kondisi panik, Farrell mencakar tanah dan mencari batu sebagai pegangan untuk memperlambat jatuhnya. Ia mengaku sempat melihat batu besar dan berusaha mengarahkan tubuhnya ke sana.

“Saya mencoba mencakar atau mencengkeram apa saja dengan tangan dan kuku agar bisa memperlambat kejatuhan,” kisahnya.

Farrell akhirnya berhenti di kedalaman sekitar 200 meter, hanya dengan luka ringan.

Keberuntungannya makin nyata saat seorang pendaki asal Prancis melihat kejadian itu dan segera kembali ke base camp untuk memanggil bantuan.

Farrell menunggu lebih dari lima jam di atas batu sambil menahan rasa takut. Ia terus berdoa agar selamat, bahkan rela menerima patah tulang jika bisa bertahan hidup.

Menariknya, saat tim SAR datang, Farrell terlihat tenang sambil menyalakan rokok di atas bongkahan batu.
“Saya berdoa agar bisa keluar hidup-hidup. Bahkan jika harus patah semua tulang, saya rela,” katanya.

Kebetulan, tim penyelamat saat itu sudah berada di area gunung karena tengah mengevakuasi jenazah seorang pria yang juga terjatuh di lokasi berdekatan.

Setelah insiden itu, Farrell merasa sangat bersyukur. Ia mengaku bahwa pengalaman mendekati maut telah mengubah hidupnya, bahkan memperkuat hubungannya dengan Tuhan.

“Sejak kejadian itu, hubungan saya dengan Tuhan lebih kuat. Hidup saya kini lebih terarah pada nilai-nilai yang benar-benar penting,” ujarnya dari India, tempat ia kini mengikuti retret yoga dan meditasi.

Ia juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Juliana Marins dan menyarankan peningkatan keamanan jalur pendakian, seperti penambahan pemandu serta regulasi yang lebih ketat.

Meski begitu, semangatnya untuk mendaki tak padam.
“Tanpa ragu. Saya akan lebih hati-hati, tapi mendaki adalah bagian dari hidup saya,” tegasnya.

Rubrik Sama :

Pertemuan Trump – Putin di Alaska Berakhir Tanpa Kesepakatan Perdamaian

Astakom.com, Anchorage, Alaska – Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Joint Base Elmendorf–Richardson, Alaska, Jumat (15/8) waktu...

Desak Made Rita Persembahkan Emas, Indonesia Naik Peringkat di The World Games 2025

astakom.com, Jakarta - Indonesia kembali mencatatkan prestasi membanggakan di ajang The World Games 2025, Chengdu, China. Atlet panjat tebing putri, Desak Made Rita Kusuma,...

Prabowo: 3,1 Juta Hektar Sawit Ilegal Dikuasai Negara, Tambang Ilegal Jadi Target Berikutnya

astakom.com, Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah menertibkan pengelolaan sumber daya alam yang melanggar aturan, mulai dari perkebunan kelapa sawit...

Tampilkan Video Capaian Prabowo dan Testimoni Masyarakat, Dapat Standing Applause di Sidang Tahunan

astakom.com Jakarta — Seluruh undangan yang hadir di Sidang Tahunan DPR/MPR RI serentak bertepuk tangan standing applause usai video pencapaian kinerja kepemimpinan Presiden RI...

Terkini

Viral

Videos