astakom, Jakarta – Hubungan bilateral di sektor pertahanan maritim antara TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan Royal Navy (Angkatan Laut Kerajaan Inggris) kian menguat.
Hal ini dibuktikan melalui pelaksanaan Navy to Navy Talks (NTNT) ke-4 yang berlangsung penuh kehangatan di Wisma Elang Laut, Jakarta, Kamis (26/6).
Baca juga
Pertemuan strategis ini dipimpin oleh Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops KSAL), Laksda TNI Yayan Sofiyan, didampingi oleh jajaran perwira TNI AL dari bidang perencanaan, intelijen, operasi, logistik, dan personel.
Sementara delegasi Royal Navy dipimpin oleh RADM Steve McCarthy, Chief Naval Engineer RN, bersama Atase Laut Inggris di Jakarta, Captain Paul Matthews dan tim pendamping.
Dalam pertemuan tersebut, kedua angkatan laut menyepakati sejumlah poin penting untuk memperkuat kolaborasi militer, antara lain:
– Pengiriman personel untuk pendidikan dan pelatihan gabungan.
– Program Subject Matter Expert Exchange (SMEE).
– Pengembangan kerja sama di industri pertahanan maritim.
– Peningkatan interoperabilitas dalam menghadapi tantangan keamanan laut global.
Kehadiran kapal perang Inggris HMS Richmond dalam kunjungan pelabuhan (port visit) di Jakarta pada 25 Juni – 1 Juli 2025 juga menjadi simbol kepercayaan dan intensitas hubungan diplomasi militer kedua negara.
Dalam pernyataan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menegaskan bahwa kesuksesan TNI AL bukan hanya diukur dari kemampuan menjaga kedaulatan laut nasional, tetapi juga dari peran aktifnya dalam membangun kemitraan internasional guna menjaga stabilitas dan keamanan maritim global.
“Kerja sama ini menjadi bagian dari komitmen TNI AL dalam mendukung diplomasi pertahanan dan menjadikan laut sebagai ruang kolaborasi, bukan konfrontasi,” ujar Laksamana Ali.
NTNT ke-4 ini semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim strategis di kawasan Indo-Pasifik serta mitra penting bagi Inggris dalam membangun keamanan regional.