astakom, Jakarta – Kisah inspiratif datang dari Kevin Lijaya Lukman, pemuda Indonesia yang berhasil meraih Curry MSc Prize, sebuah penghargaan bergengsi dari Geologists’ Association di Inggris. Kevin menjadi orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan ini, berkat tesis magisternya yang menggabungkan keilmuan geologi, tambang, finansial, dan keberlanjutan.
Kevin bukan berasal dari keluarga akademik elite. Kedua orang tuanya hanya lulusan SMA, dan ia pun sempat gagal masuk perguruan tinggi lewat jalur SNBP. Namun kegigihannya membuahkan hasil saat ia berhasil lolos UTBK dan diterima di jurusan Teknik Metalurgi FTTM ITB, dengan bantuan Beasiswa Unggulan.
Baca juga
Setelah lulus S1, Kevin memimpikan melanjutkan studi ke luar negeri. Jalan yang dilaluinya tidak mudah. Ia sempat gagal dalam tes IELTS sebanyak tiga kali dan terkendala biaya. Namun Kevin tidak menyerah. Ia terus belajar, hingga akhirnya diterima di Imperial College London—salah satu universitas terbaik di dunia dengan dukungan beasiswa LPDP.
Puncaknya, ia meraih Curry MSc Prize, penghargaan tahunan yang diberikan kepada mahasiswa S2 dengan tesis terbaik di bidang geosains dari seluruh Inggris. Penghargaan ini merupakan salah satu yang paling bergengsi dalam dunia akademik geologi.
Kisah Kevin, yang diangkat oleh Puskanas dan dikutip oleh Astakom, menjadi bukti bahwa latar belakang bukanlah halangan untuk meraih mimpi. Bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, dan bahwa pendidikan dapat mengubah siapa saja yang mau berjuang.