astakom, Jakarta – Indonesia akan mencatatkan sejarah baru dengan mengirimkan delegasi pertamanya ke ajang International Olympiad in Artificial Intelligence (IOAI) 2025, sebuah kompetisi internasional bergengsi di bidang kecerdasan buatan untuk siswa sekolah menengah.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) resmi menggelar pembinaan intensif pada 10–19 Juni 2025 di Jakarta.
Baca juga
Program ini dirancang untuk mempersiapkan para siswa menghadapi kompetisi yang akan berlangsung di Beijing, China, pada 2 hingga 9 Agustus 2025 dan diikuti oleh lebih dari 60 negara dari seluruh dunia.
“Ini jadi terobosan penting sejalan dengan program prioritas Kemendikdasmen, yaitu pengembangan talenta dan prestasi serta pembelajaran coding dan kecerdasan buatan,” ujar Kepala Puspresnas, Maria Veronica Irene Herdjiono, dikutip astakom.com, Rabu (18/6).
Irene menambahkan, pengiriman tim ini merupakan langkah strategis untuk mencetak generasi yang kreatif, inovatif, dan siap bersaing secara global.
Dari hasil seleksi ketat selama masa pembinaan, Tim Pembina IOAI menetapkan empat siswa terbaik untuk menjadi wakil Indonesia:
- Faiz Rizki Ramadhan (MAN Insan Cendekia Serpong)
- Jayden Jurianto (SMAS 1 Kristen BPK Penabur Jakarta)
- Luvidi Pranawa Alghari (SMP Pribadi Depok, Jawa Barat)
- Matthew Hutama Pramana (SMA Kolese Loyola Semarang)
Para siswa tersebut sebelumnya merupakan peraih prestasi dari ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Matematika dan Informatika.
Selama pembinaan, para siswa dibekali materi kecerdasan buatan tingkat lanjut, mulai dari dasar AI, pengolahan data, supervised dan unsupervised learning, hingga deep learning dengan PyTorch.
“Kami memilih empat terbaik dari sembilan peserta. Materi yang diberikan sesuai standar kompetisi IOAI internasional,” jelas Mushthofa, Koordinator Tim Pembina dari IPB University, dikutip Astakom.
Tim pembina berasal dari berbagai institusi ternama seperti ITB, Universitas Indonesia, IPB, dan sektor industri seperti SIRCLO, dengan dukungan alumni Ikatan Alumni TOKI.
Salah satu delegasi, Matthew Hutama Pramana, menyampaikan bahwa pembinaan ini sangat membantunya memahami dunia AI secara lebih luas.
“Saya berharap bisa mempersembahkan medali pertama untuk Indonesia,” ujar Matthew.
Sementara itu, Luvidi Pranawa Alghari, siswa SMP dari Depok, menyatakan semangatnya untuk menghadapi kompetisi ini.
“AI adalah bidang baru bagi saya. Materinya menantang, tapi sangat penting di era digital,” ungkapnya.
International Olympiad in Artificial Intelligence (IOAI) adalah ajang tahunan yang pertama kali diselenggarakan di Burgas, Bulgaria, pada tahun 2024. Tahun ini merupakan debut Indonesia di ajang tersebut.
“Kami harap partisipasi Indonesia terus berlanjut dan semakin banyak pelajar yang tertarik mendalami AI. Ini langkah besar dalam pembangunan SDM unggul,” tutup Mushthofa.