astakom, Paris – TNI Angkatan Laut (TNI AL) menjajaki beragam teknologi udara dan laut terbaru dalam ajang bergengsi Paris Air Show 2025.
Dalam pameran kedirgantaraan terbesar dunia ini, delegasi TNI AL fokus mengamati kecanggihan helikopter, pesawat nirawak (drone), hingga sistem persenjataan modern, sekaligus memperkuat kerja sama internasional di bidang pertahanan.
Delegasi TNI AL yang dipimpin langsung oleh Komandan Pusat Penerbangan TNI AL (Danpuspenerbal), Laksda TNI Bayu Alisyahbana, mewakili Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, hadir sebagai Head of Delegation pada hari Jumat (20/6).
“Kehadiran kami menjadi bagian dari upaya memperkuat kerja sama internasional serta memperluas wawasan teknologi udara dan laut,” ujar Laksda Bayu dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom.com, Sabtu (21/6).
Selama kunjungan di Paris Air Show, delegasi TNI AL melakukan rangkaian kunjungan intensif ke berbagai stan produsen pertahanan papan atas dunia.
Di stan Airbus Helicopter, mereka disambut langsung oleh Vincent Dubrule dan Thomas Zeman.
Delegasi menyaksikan demonstrasi sejumlah teknologi mutakhir, termasuk UAV Flexrotor, sistem sonar anti-kapal selam Sonoflash, serta helikopter tempur canggih NH90 ASW dan H25M Caracal.
Kunjungan berlanjut ke Thales, di mana delegasi TNI AL diperkenalkan pada radar Air C Master untuk helikopter Panther AS 565 MBe yang memiliki jangkauan hingga 160 mil laut.
Tak hanya itu, TNI AL juga meninjau produk dari Turkish Aerospace Industry, termasuk drone tempur UCAV ANKA dan pesawat latih baling-baling Hurkus.
“Delegasi kami juga akan melakukan courtesy call dengan Vice-Amiral Emmanuel, Deputi Kepala Staf Operasi Angkatan Laut Prancis (ALOPS), yang dilanjutkan dengan kunjungan ke stan pesawat latih PC-21 Pilatus serta presentasi teknologi rudal anti-kapal Sea Venom dari MBDA,” tambah Bayu.
Ia menegaskan, kehadiran TNI AL di Paris Air Show ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk terus mengembangkan kapabilitas udara laut, sekaligus memperkuat diplomasi pertahanan lewat interaksi langsung dengan pelaku industri pertahanan global.