Sabtu, 12 Juli 2025

Starship Meledak Saat Uji Coba: SpaceX Hadapi Kegagalan Keempat Berturut-turut

astakom, Texas – Roket Starship milik SpaceX kembali mengalami insiden serius setelah meledak saat menjalani uji coba di fasilitas pengujian perusahaan di Starbase, Texas, pada Rabu malam waktu setempat (Kamis pagi WIB).

Ledakan ini menghancurkan bagian atas roket berbentuk peluru yang sedianya akan digunakan dalam uji terbang berikutnya.

Ledakan dahsyat itu terekam oleh siaran langsung NASASpaceflight.com dan LabPadre, dua media independen pemantau aktivitas di Starbase.

Rekaman menunjukkan roket setinggi 15 lantai terbakar hebat sesaat setelah pukul 23.00 waktu setempat. Warga sekitar dilaporkan mendengar dan merasakan ledakan hingga radius 30 mil dari lokasi.

Dalam pernyataan resminya, SpaceX mengonfirmasi bahwa Starship bernomor 36 “mengalami anomali besar” saat tengah bersiap menyalakan enam mesin Raptor dalam rangka uji tembak statis (static fire test). Uji ini merupakan salah satu tahapan terakhir sebelum roket dipindahkan ke landasan peluncuran.

“Tim kami di Starbase sedang bekerja untuk mengamankan lokasi uji coba dan sekitarnya bersama pihak berwenang,” tulis SpaceX di platform X, seperti dikutip oleh astakom.com, Sabtu (21/6).

Perusahaan juga memastikan bahwa seluruh personel telah dievakuasi dan tidak ada korban dalam insiden ini.

CEO SpaceX, Elon Musk, menyebutkan kemungkinan penyebab awal insiden adalah kegagalan tangki nitrogen bertekanan tinggi (COPV) yang terletak di ruang kargo Starship. Tangki ini digunakan untuk menekan dan membersihkan berbagai kompartemen dalam roket.

“Dari data awal, tampaknya tangki nitrogen mengalami kegagalan di bawah tekanan pembuktiannya, padahal masih dalam batas aman,” tulis Musk dalam unggahannya di X. “Jika terbukti benar, ini akan menjadi kegagalan pertama dari desain tangki ini,” tambahnya.

Sebelum insiden terjadi, Federal Aviation Administration (FAA) sempat merilis jadwal peluncuran Starship berikutnya pada 29 Juni.

Namun dengan meledaknya Starship 36 dan belum jelasnya tingkat kerusakan pada fasilitas Massey’s Test Site, jadwal tersebut kini hampir pasti ditunda.

Massey’s Test Site merupakan satu-satunya lokasi pengujian darat untuk Starship saat ini. Kerusakan parah di fasilitas tersebut bisa memperlambat seluruh jadwal pengembangan roket terbesar yang pernah dibangun ini.

Ini bukan kali pertama Starship mengalami masalah serius. Sejak awal 2025, tiga peluncuran terakhir Starship berakhir prematur.

Uji terbang pada Januari dan Maret gagal karena getaran ekstrem dan kerusakan mesin, menyebabkan Starship keluar kendali dan hancur di udara. Pada Mei lalu, Starship gagal kembali ke Bumi setelah kebocoran bahan bakar membuatnya berputar tak terkendali di luar angkasa.

SpaceX telah meluncurkan sembilan unit Starship skala penuh sejak April 2023. Setelah kesuksesan tahun 2024, perusahaan berharap dapat melakukan peluncuran orbital penuh dan demonstrasi pengisian bahan bakar di luar angkasa pada 2025. Namun kini, target tersebut kembali diragukan.

SpaceX sedang mengembangkan desain Starship generasi ketiga (Version 3), yang diklaim akan mampu mengangkut hingga 200 ton muatan ke orbit, dilengkapi mesin Raptor lebih bertenaga dan sistem pengisian bahan bakar antariksa. Versi ini diharapkan terbang perdana sebelum akhir 2025.

Namun dengan serangkaian kegagalan baru-baru ini, jalan menuju Mars — target ambisius Elon Musk untuk tahun 2028 — tampaknya masih jauh dari realisasi.

NASA pun terpengaruh, mengingat Starship merupakan kendaraan pendarat utama untuk misi Artemis III ke Bulan pada 2027.

Keterlambatan pengembangan Starship, bersama tantangan lain seperti keterlambatan pembuatan spacesuit dan jadwal padat SLS-Orion, membuat masa depan program antariksa AS penuh ketidakpastian.

Seiring bertambahnya daftar perbaikan teknis yang harus diselesaikan SpaceX — dari keandalan mesin, sistem propulsi, hingga pelindung panas — satu hal menjadi jelas: mewujudkan peluncuran rutin dan aman dari Starship masih menjadi tantangan besar di hadapan mereka.

Rubrik Sama :

Planet Bocah Ketahuan! James Webb Abadikan Eksoplanet Seukuran Saturnus

astakom, Jakarta - Planet ini mengorbit bintang muda TWA 7 yang berjarak sekitar 110 tahun cahaya dari Bumi dan berada dalam cincin debu yang...

Fakta dan Mitos Fenomena Aphelion 2025, Saat Bumi Berada di Titik Terjauh dari Matahari

astakom, Jakarta – Pada awal Juli 2025, Bumi mengalami fenomena aphelion, yakni posisi terjauh Bumi dari Matahari dalam orbit tahunannya. Meskipun terdengar mengkhawatirkan bagi...

Lost Temple, Peradaban yang Terlupakan, Jejak Tiwanaku Ditemukan Kembali di Bolivia

astakom, Bolivia - Sebuah penemuan arkeologis mengejutkan muncul dari perbukitan terpencil Bolivia, sebuah kuil kuno peninggalan peradaban Tiwanaku yang selama ini terkubur dalam diam,...

Robot Canggih Hasil Karya Anak Bangsa

astakom, Bandung - Robot Humanoid dan Robot Dog K-9 saat acara Meet and Greet Robotic di D’Botanica Mall, Bandung, Sabtu (5/7). Dua robot canggih...
Cover Majalah

Update