astakom, Jakarta – Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve alias The Fed memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25-4,50 persen. Keputusan itu diumumkan dalam Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC), yang berlangsung pada Kamis (19/6) dini hari waktu Indonesia.
The Fed tercatat telah mempertahankan suku bunga acuan mereka dalam empat pertemuan berturut-turut, atau setelah Presiden AS, Donald Trump dilantik pada Januari 2025 lalu.
Baca juga
Ketua The Fed, Jerome Powell menilai keputusan pihaknya mempertahankan suku bunga merupakan keputusan yang paling baik, seiring dengan ekspektasi inflasi tinggi akibat kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump.
“Untuk saat ini, kami berada dalam posisi yang baik untuk menunggu, untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemungkinan arah ekonomi sebelum mempertimbangkan penyesuaian apa pun terhadap sikap kebijakan kami,” kata Powell dalam konferensi pers, dikutip astakom.com, Kamis (19/5).
Dalam pengumumannya, powell menyebutkan, bahwa kondisi pasar tenaga kerja saat ini sudah cenderung solid, dan ekonomi juga terus tumbuh. Namun masih ada kekhawatiran, yang membuat pihaknya tetap harus berhati-hati dalam membuat kebijakan moneter di AS.
“Ketidakpastian tentang prospek ekonomi telah berkurang, tetapi tetap meningkat,” katanya.
The Fed memprakirakan produk domestik bruto, atau pertumbuhan ekonomi AS bakal tumbuh hanya sekitar 1,4 persen pada tahun ini. Angka ini lebih dalam dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 1,7 persen.
Ekonomi diperkirakan akan bangkit kembali tidak setajam perkiraan sebelumnya pada tahun 2026, dengan pertumbuhan terlihat pada 1,6 persen, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,8 persen.