astakom, Jakarta – Internet kembali menjadi medan pertempuran di Iran. Di tengah konflik yang memanas antara Iran dan Israel, pemerintah Iran memperketat pembatasan akses internet nasional. Tapi warganya punya sikap lain, mereka memilih tetap terhubung.
Data menunjukkan, sejak gelombang serangan udara yang dilaporkan berasal dari Israel, pencarian soal VPN di Iran melonjak drastis. Menurut laporan Cybernews yang dikutip oleh Astakom, VPN menjadi topik kelima paling banyak dicari warga Iran saat ini. Kenaikannya? Lebih dari 250 persen hanya dalam sebulan terakhir.
Baca juga
“Meski secara hukum dilarang, VPN tetap jadi alat utama bagi warga Iran untuk mengakses berita, media sosial, dan menjaga komunikasi tetap berjalan,” tulis laporan Cybernews.
Sensor Semakin Ketat, Suara Warga Dipersempit
Pemerintah Iran memang punya catatan panjang dalam menyensor internet, terutama saat negara tengah bergejolak. Dalam beberapa hari terakhir, situs-situs besar seperti Facebook, X (dulu Twitter), YouTube, hingga Telegram kembali diblokir. Akses ke media asing pun dibatasi.
Jaksa Agung Iran bahkan mengeluarkan ancaman pidana terhadap pengguna media sosial yang dianggap menyebarkan konten yang “mengganggu ketertiban psikologis masyarakat.”
Namun di balik ketatnya sensor, justru muncul satu hal yang tak bisa dibendung: keinginan warga untuk terus terhubung.
Lebih dari Sekadar Alat
VPN memang secara teknis hanyalah alat. Tapi di Iran hari ini, VPN adalah jembatan. Ia membuka ruang, memberi napas bagi kebebasan berekspresi, dan jadi penanda bahwa suara masyarakat tak bisa begitu saja dibungkam.
Para jurnalis, aktivis, hingga warga biasa kini bergantung pada teknologi ini untuk bisa tetap melihat dunia dan mengabarkan kenyataan yang mereka hadapi. Dalam banyak kasus, VPN juga jadi pelindung dari pelacakan, penyensoran, bahkan intimidasi.
Ketegangan Meluas ke Dunia Maya
Di luar Iran, para ahli keamanan siber juga mengamati situasi ini dengan cermat. Ketegangan antara Iran dan Israel diprediksi tak hanya berhenti di udara atau darat. Dunia maya kini jadi wilayah konflik baru.
“Serangan siber, sabotase digital, hingga kampanye hacktivism bisa meningkat dalam waktu dekat,” ujar seorang analis keamanan digital kepada Cybernews, dikutip oleh Astakom.
Warga Menolak Diam
Cerita dari Iran hari ini bukan hanya tentang konflik geopolitik. Ini juga cerita tentang bagaimana teknologi bisa jadi alat bertahan hidup. Ketika negara menutup jendela informasi, rakyat Iran membuat celahnya sendiri lewat VPN, lewat koneksi pribadi, dan lewat keberanian untuk tetap bicara.