Kamis, 19 Jun 2025
Kamis, 19 Juni 2025

Bocor! Dokumen Serangan Israel ke Iran Tersebar, Mantan Analis CIA Dipenjara 3 Tahun

Astakom, Jakarta — Seorang mantan analis CIA dijatuhi hukuman penjara setelah terbukti membocorkan dokumen rahasia yang diyakini berkaitan dengan rencana serangan Israel ke Iran. Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, kebocoran ini menjadi perhatian serius karena menyangkut informasi militer tingkat tinggi yang kini tampaknya menjadi kenyataan.

Pelaku, Asif William Rahman (34), dijatuhi hukuman 37 bulan penjara oleh pengadilan federal di Virginia, AS. Ia mengakui telah menyimpan dan menyebarkan dokumen pertahanan nasional kepada pihak yang tidak memiliki otorisasi.

Menurut laporan yang dikutip oleh Astakom dari The Hacker News, Rahman mengambil dokumen tersebut dari lingkungan kerja CIA, membawanya pulang dalam ransel, memotretnya, lalu menyebarkannya secara diam-diam melalui saluran digital. Ia juga menggunakan perangkat lunak untuk menyamarkan sumber dokumen dan menghapus jejak aktivitasnya.

Salah satu dokumen yang bocor berisi laporan intelijen berklasifikasi Top Secret milik badan intelijen AS dan mitra Five Eyes, yang mencatat latihan skala besar militer Israel pada 15–16 Oktober 2024, dengan fokus pada serangan udara terhadap target di Iran.

Dokumen tersebut merinci:

  • Penanganan rudal balistik udara (ALBM) di Pangkalan Hatserim oleh Angkatan Udara Israel (IAF)
  • Aktivitas UAV dan misil jarak jauh di berbagai lokasi, termasuk Ramat David dan Ramon Airfield
  • Partisipasi pesawat tanker KC-707 dan Gulfstream G-550, yang biasa digunakan dalam operasi jarak jauh
  • Simulasi yang menyerupai pola serangan udara yang sebelumnya dilakukan Israel terhadap target di Yaman

“Latihan ini sangat menyerupai pola serangan yang dilakukan Israel di Yaman pada akhir September 2024,” kutip laporan tersebut sebagaimana dikutip Astakom.

Salah satu bagian laporan juga menyebut bahwa dokumen ini memiliki kode klasifikasi TS//TK//RSEN//REL TO USA, FVEY, dan diterbitkan oleh NSA dengan analisis citra satelit yang menunjukkan peningkatan kesiapan militer Israel untuk konfrontasi langsung.

Dokumen tersebut sempat tersebar di Telegram oleh akun bernama Middle East Spectator, sebelum akhirnya ditelusuri kembali ke Rahman. Ia ditangkap pada November 2024 di Kamboja dan mengaku bersalah pada Januari 2025.

Masih mengutip The Hacker News, penyelidik menyatakan Rahman melakukan upaya sistematis menghapus bukti, termasuk menghapus sekitar 1,5 GB data dari sistem pribadinya dan mengedit jurnal untuk menyamarkan pandangannya terhadap kebijakan luar negeri AS.

“Tindakan Rahman adalah pelanggaran serius terhadap kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai pemegang akses informasi rahasia,” ujar pernyataan resmi jaksa AS yang dikutip Astakom.


Konflik Aktual

Kebocoran ini menjadi sangat relevan karena Israel dan Iran saat ini berada dalam konflik terbuka, dengan sejumlah serangan udara dan insiden lintas batas yang telah terjadi sejak awal 2025. Kebocoran dokumen intelijen ini membuka kemungkinan bahwa rencana operasi militer Israel terhadap Iran telah lama disiapkan, bukan sekadar reaksi spontan terhadap eskalasi terbaru.

Pemerintah AS menegaskan bahwa kebocoran seperti ini tidak hanya mengancam keamanan nasional, tetapi juga berpotensi mengganggu hubungan diplomatik dan stabilitas kawasan.

Rubrik Sama :

Di Tengah Blokade Digital, Warga Iran Menolak Dibungkam

astakom, Jakarta – Internet kembali menjadi medan pertempuran di Iran. Di tengah konflik yang memanas antara Iran dan Israel, pemerintah Iran memperketat pembatasan akses...
Cover Majalah

Update