astakom, Kuningan — Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, H. Rokhmat Ardiyan (HRA), menghadiri peluncuran buku 100 Hari Pertama Kerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan yang berlangsung di Teras Pendopo Kabupaten, Senin (16/6) malam.
Buku ini menjadi dokumentasi awal perjalanan kepemimpinan Bupati Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dan Wakil Bupati Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn., dalam menata kembali arah pembangunan daerah.
Baca juga
Sebagai legislator dari Dapil X Jawa Barat, kader dari Partai yang diketuai oleh Presiden Prabowo Subianto ini menyampaikan apresiasi atas semangat dan komitmen Bupati dan Wakil Bupati Kuningan dalam menempatkan rakyat sebagai pusat dari kebijakan pembangunan.
“Langkah-langkah konkret, program yang menyentuh langsung masyarakat, serta kehadiran pemimpin di tengah rakyat menjadi fondasi kuat untuk Kuningan yang maju, tangguh, dan mensejahterakan,” ujar Rokhmat yang juga menjabat sebagai Kapoksi Komisi XII DPR RI.
Lebih jauh, politisi Partai Gerindra ini menekankan pentingnya menjaga semangat kolaboratif yang telah ditunjukkan pemerintah daerah selama 100 hari pertama tersebut.
“Insya Allah, bersama kita wujudkan Kuningan Melaju, Masyarakat Sejahtera,” tambahnya.
Namun, di balik apresiasi itu, Rokhmat juga menggarisbawahi sejumlah tantangan krusial yang menurutnya perlu segera ditangani oleh Pemkab Kuningan. Dua isu utama yang ia soroti adalah pengelolaan sampah dan minimnya investasi daerah.
“Persoalan sampah bukan hanya isu daerah, ini masalah nasional. Kita perlu tempat pembuangan sampah khusus yang dikelola secara profesional agar sampah bisa memberikan manfaat,” tegasnya.
Ia mencontohkan keberadaan Bank Sampah yang selama ini sudah berjalan sebagai bentuk inovasi pengelolaan limbah berbasis ekonomi, namun menurutnya masih membutuhkan penguatan sistem dan skala agar dampaknya lebih signifikan.
Terkait investasi, Rokhmat menyebut rendahnya nilai investasi di Kuningan sebagai penyebab tingginya angka pengangguran. Ia menilai hal ini sebagai tantangan serius yang harus dihadapi bersama oleh pemerintah daerah dan pusat.
“Investasi kita termasuk yang terendah di Jawa Barat. Ini menyebabkan pengangguran tinggi,” ucapnya.
Ia berharap program-program prioritas yang telah dicanangkan dalam 100 hari kerja ini bisa menjadi pintu masuk untuk menarik lebih banyak investor. Salah satu prasyarat utama, menurutnya, adalah percepatan penyelesaian tata ruang wilayah.
“Saya kira kalau tata ruang sudah selesai, akan banyak investor yang tertarik masuk ke Kuningan,” pungkas pengusaha asal Kuningan ini.