Rabu, 18 Jun 2025
Rabu, 18 Juni 2025

Kolaborasi Strategis Indonesia–Chile: Sains, Teknologi, dan Pembangunan Berkelanjutan

astakom, Jakarta – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie menyatakan, komitmen dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kemajuan ilmu pengetahuan terus dipertahankan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

Melalui kunjungan kehormatan oleh Duta Besar Chile untuk Indonesia, ASEAN & Timor-Leste ke Kemdiktisaintek, kedua negara merancang rencana kerja sama antara kedua negara di sektor penelitian dan pengembangan teknologi, Senin (16/6).

Stella menegaskan kerja sama internasional yang akan dilaksanakan kedua negara selaras ini dengan visi Indonesia Emas 2045.

“Kami sangat ingin mengembangkan strategi penelitian dan kolaborasi penelitian. Ada pesan yang sangat jelas dari Presiden kami, Bapak Prabowo Subianto, bahwa sains dan teknologi adalah aspek yang sangat penting untuk mengembangkan dan meningkatkan ekonomi negara,” ujar Wamendiktisaintek.

Pada agenda ini, Chile menawarkan kemitraan dalam sejumlah bidang unggulan seperti astronomi (di mana Chile diakui sebagai pemimpin global), penelitian kelautan, teknologi pangan, Antartika, pemberdayaan perempuan dalam sains dan pertahanan, hingga pengembangan kota berbasis ekosistem lahan basah (wetland cities).

Di bidang terakhir ini, Indonesia dan Chile merupakan negara anggota dari The Convention on Wetlands of International Importance, especially as Waterfowl Habitat.

Duta Besar Chile, H.E. Mario Ignacio Artaza juga menyampaikan undangan kepada Wamen Stella agar dapat turut menghadiri sebuah acara yang akan menonjolkan partisipasi perempuan Indonesia dan Chile di bidang pertahanan saat Navy Training Ship Esmeralda merapat ke Jakarta, Juli nanti, sebagai bagian dari perayaan hubungan diplomatik kedua negara yang ke-60 tahun.

Kemdiktisaintek menyambut baik tawaran tersebut dalam upaya memperkuat strategi riset nasional melalui kolaborasi internasional yang konkret, terutama dalam bidang astronomi, kelautan, teknologi energi, dan pengembangan mineral kritikal.

Kedua negara juga mengidentifikasi potensi besar dalam pemanfaatan rumput laut (seaweed) sebagai sumber energi berkelanjutan dan bahan pangan alternatif, yang membutuhkan dukungan riset dan infrastruktur rantai pasok.

Kemdiktisaintek pada agenda ini menegaskan perlunya pendekatan yang menyeimbangkan pemanfaatan sumber daya alam dengan keberlanjutan dan kemandirian masyarakat.

Duta Besar Chile menyampaikan harapan agar pertemuan ini menjadi titik awal dari rangkaian kerja sama nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat. Untuk itu, Chile mendorong Indonesia untuk dapat mengidentifikasi area prioritas guna ditindaklanjuti melalui mekanisme kerja sama teknis dan institusional.

Kemdiktisaintek akan mengkoordinasikan kelanjutan dialog ini dengan lembaga riset dan perguruan tinggi strategis di Indonesia untuk memastikan bahwa kerja sama bilateral ini.

”Ke depan, harapannya kolaborasi ini berkontribusi dalam penguatan ekosistem riset nasional dan pembangunan berkelanjutan di kedua negara,” pungkas Stella Christie.

Rubrik Sama :

Prabowo-Putin Kian Dekat Dukungan Masuk BRICS Mendekat

Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, di Moskow pada Selasa (17/6).

Sri Mulyani Apresiasi Polri Bentuk Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi langkah Polri membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara, yang dinilainya positif dalam mendongkrak penerimaan negara.

Cukai Minuman Berpemanis Batal Diterapkan, Djaka Pastikan Penerimaan Negara Tetap Ngacir

Dirjen Bea dan Cukai, Djaka Budhi Utama memastikan penerimaan negara, khususnya penerimaan kepabeanan dan cukai bakal tetap optimal, meskipun penerapanan cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) batal diterapkan tahun ini.

Pemerintah Batal Terapkan Cukai Minuman Berpemanis Tahun Ini

Pemerintah memutuskan untuk menunda penerapan pungutan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), yang sebelumnya direncanakan pada tahun 2025 ini.
Cover Majalah

Update