Sabtu, 6 Sep 2025
Sabtu, 6 September 2025

Prof. Haedar Nashir: Tiada Detak Jantung Bangsa Tanpa Denyut Literasi

astakom, Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, kembali menekankan pentingnya budaya literasi sebagai fondasi utama kemajuan bangsa.

Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Haedar menyampaikan refleksi mendalam tentang peran literasi dalam membangun peradaban dan memperkuat daya tahan masyarakat terhadap berbagai bentuk pengaruh negatif.

“Negara manapun tidak akan maju jika warganya tidak punya budaya literasi. Kebudayaan hidup karena literasi. Peradaban juga dicapai dengan budaya literasi. Bangsa nir-literasi mudah diperdaya pihak lain, hatta oleh sesama komponen bangsa sendiri,” ungkapnnya dikutip astakom, Selasa (17/6).

Menurut Haedar, literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi menyangkut kecakapan lebih luas dalam mengolah informasi dan menjadikannya bekal hidup yang bermartabat.

“Literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis. Literasi juga bertemali dengan kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup yang lebih cerdas dan berbudaya tinggi. Hidup sendiri maupun kolektif menjadi tercerahkan karena modal literasi,” jelasnya.

Ia pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan literasi sebagai denyut nadi kehidupan. Haedar mengibaratkan, bangsa yang maju adalah bangsa yang detak jantung sosialnya digerakkan oleh denyut literasi yang kuat.

“Karenanya bangsa Indonesia akan makin maju jika budaya literasinya bertumbuh-kembang secara luas yang melekat menjadi kebiasaan sehari-hari. Tiada detak jantung tanpa denyut literasi,” paparnya.

Dalam seruannya kepada generasi muda, Haedar mengajak milenial dan gen-Z untuk meninggalkan kebiasaan yang tidak produktif dan menggantinya dengan aktivitas yang mengembangkan wawasan dan kecerdasan.

“Bila ingin maju budaya literasi, kurangi obral budaya oral seperti gemar mengobrol, bercanda berlebihan, olok-olok, gosip, kehebohan, dan huru-hara yang membuat hidup kehilangan makna,” ucapnya.

Terakhir, ia memberikan pesan inspiratif untuk generasi penerus bangsa agar merebut masa depan dengan kesadaran literasi yang tinggi.

“Ayuk generasi milenial dan gen-z bangun kehidupan maju dimulai dari kebiasaan membaca, menulis, dan gemar main informasi untuk hidup lebih berarti guna merebut masa depan milik kita. Bukan piawai main game dan rebahan melewati batas. Janganlah sia-siakan sedetik waktu berlalu tanpa kesadaran literasi!” ajaknya.

Feed Update

Fakta Seru Geopark Ijen Yang Harus Anda Tahu

astakom.com, Jakarta – Bukan rahasia lagi, Indonesia, negeri yang berdiri megah di atas Cincin Api Pasifik ini, menyimpan kekayaan geologi yang luar biasa. Pada...

Di CHANDI 2025: Hashim S. Djojohadikusumo Dorong Pemerintah Berinvestasi di Sektor Budaya

astakom.com, Denpasar – Memasuki hari ketiga perhelatan Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 di Bali, forum internasional kebudayaan ini menghadirkan sesi...

Menteri Kebudayaan RI Resmi Gelar Konferensi Internasional Culture, CHANDI 2025: Culture for the Future

astakom.com, Denpasar – Konferensi budaya internasional Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 resmi dibuka oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, di Denpasar,...

Kementerian Ekraf Apresiasi Animasi Wayang yang Memukau di World Osaka Expo

astakom.com, Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) mengapresiasi Aniwayang Studio yang menampilkan animasi wayang di World Osaka Expo, Jepang pada 15 Agustus 2025....

Terkini

Viral

Videos