astakom, Purwakarta – Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan logistik kepada korban tanah longsor dan pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Plt Direktur Perlindungan Sosial Koban Bencana Alam Masryani Mansyur mengatakan, usai kejadian, ia mendapat arahan Menteri Sosial Saifullah Yusuf agar segera membantu para korban tanah longsor.
Baca juga
”Sehingga kami langsung menyalurkan bantuan logistik kepada korban bencana tanah longsor di Purwakarta,” ujar Masryani, dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (15/6).
Menurut Masryani, bantuan disalurkan bertahap melalui Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Bantuan tahap pertama senilai Rp21,6 juta terdiri atas 13 paket kidsware, 30 lembar selimut, 5 terpal, dan 1 paket penjernih air.
Pada tahap kedua, Kemensos menyalurkan bantuan senilai Rp233,3 juta yang mencakup 1 unit perlengkapan dapur umum, 10 unit tenda keluarga, 50 tenda gulung, 50 kasur, 200 paket makanan siap saji, 100 paket lauk pauk, 30 paket sandang dewasa, 30 paket sandang anak, 50 family kit, 50 selimut, dan 50 kidsware.
Dukungan dari APBD II Kabupaten Purwakarta juga telah disalurkan, berupa 30 kaleng biskuit Roma, 5 liter susu full cream, radio, popok dewasa, serta perlengkapan sekolah, yaitu 12 stel seragam SD, 2 stel seragam SMP, dan 15 pasang sandal jepit.
Menurut informasi dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Purwakarta dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, bencana tersebut berdampak pada 56 kepala keluarga (KK) atau 206 jiwa, dengan 84 jiwa (26 KK) di antaranya masih mengungsi di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani.
Sebanyak 72 rumah mengalami kerusakan, sementara luas area terdampak diperkirakan mencapai 18.757,15 meter persegi.
Sebagai langkah antisipatif, aliran listrik di sekitar lokasi bencana dipadamkan sementara. Petugas juga telah memasang garis pengaman dan melakukan monitoring intensif terhadap potensi gerakan tanah susulan serta membantu evakuasi warga terdampak ke kantor desa setempat.
Tanah longsor pertama terjadi pada Minggu, 20 April 2025, disusul pergerakan tanah tambahan pada 23 April, 19 Mei, dan terakhir pada 11 Juni pukul 20:32 WIB.
Faktor pemicu pergerakan tanah, antara lain curah hujan tinggi, lereng curam tanpa vegetasi memadai, serta sistem drainase yang tidak optimal.
Lokasi terdampak meliputi Kampung Cigintung dan Kampung Sukamulya, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, yang berada dalam zona kerentanan gerakan tanah kategori menengah.