astakom, Jakarta – Uni Eropa menegaskan keseriusannya memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat investasi hijau di kawasan Asia Tenggara. Hal ini ditandai dengan pembentukan EU Desk yang berkantor di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.
Langkah ini membuka jalan bagi percepatan arus Penanaman Modal Asing (PMA) asal Eropa, khususnya di sektor-sektor strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang mendukung transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.
Baca juga
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi menyampaikan, bahwa kemampuan perusahaan-perusahaan Uni Eropa di sektor yang menjadi prioritas di masa depan, sudah tidak perlu diragukan lagi.
“Sektor yang ingin kami kerjasamakan adalah sektor-sektor yang terkait dengan visi Astacita,” ujarnya dalam keterangannya, seperti dikutip astakom.com dari siaran pers Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Senin (16/6).
“Kami bukan yang terbaik di setiap sektor, tetapi kami juara di bidang energi terbarukan, air, pengolahan limbah, teknologi, dan untuk semua itu, perusahaan Eropa adalah pemimpin dunia atau nomor dua,” tambah Chaibi.
Dia menambahkan, dari total cadangan investasi global Uni Eropa yang mencapai USD11.000 miliar, Indonesia masih menyerap porsi kecil.
Oleh karenanya, EU Desk diharapkan menjadi akselerator diversifikasi investasi, dengan target menghadirkan proyek yang berkualitas, berdampak, dan selaras dengan visi pembangunan Indonesia.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani turut menyambut positif langkah ini. Ia menegaskan bahwa EU Desk merupakan bagian dari strategi nasional untuk menciptakan iklim investasi yang ramah, efisien, dan minim hambatan birokrasi.
“Keberadaan EU Desk akan membuka lebih banyak jalur komunikasi dan potensi kerja sama strategis yang dapat dimanfaatkan bersama. Uni Eropa merupakan mitra penting bagi Indonesia,” tegas Rosan.
Nantinya, EU Desk ini akan berfungsi sebagai pusat layanan investor, memberikan panduan perizinan, akses intelijen pasar, serta identifikasi proyek investasi potensial, yang mengarah pada sektor teknologi hijau, energi bersih, dan infrastruktur pintar.
Secara paralel, pembentukan EU Desk juga memperkuat komitmen Indonesia dalam menyelesaikan perundingan European Union–Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA) sebelum akhir tahun ini.
Berdasarkan Data BKPM, realisasi investasi Uni Eropa ke Indonesia sejak 2019 hingga triwulan I 2025 telah mencapai USD13 miliar, dengan lima sektor teratas meliputi industri kimia dan farmasi, energi, transportasi, dan jasa modern.