Senin, 16 Jun 2025
Senin, 16 Juni 2025

Karo Infohan Bocorkan Alasan Indonesia Lirik Jet Tempur KAAN Turki

astakom, Jakarta – Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas Inkiriwang, berikan alasan Indonesia terhadap jet tempur generasi kelima KAAN buatan Turki saat dikonfirmasi Kemhan RI di Jakarta pada hari Jumat (13/6).

Setelah pernyataan terbuka Presiden Prabowo Subianto saat kunjungan kenegaraan ke Ankara beberapa waktu lalu, kini langkah konkret mulai tampak dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Turki terkait potensi kerja sama pengadaan pesawat tempur tersebut.

Meski belum sampai tahap kontrak pengadaan, Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyampaikan beberapa alasan utama di balik ketertarikan Indonesia terhadap KAAN.

Menurut Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemhan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas, hubungan erat antara Presiden Prabowo dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membuka peluang kerja sama bilateral yang lebih luas, termasuk dalam bidang pertahanan.

“Hubungan baik antara Presiden Prabowo dengan Presiden Erdogan sangat baik. Sehingga membuka peluang kerja sama di antara kedua negara,” ujar Karo Frega dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom, Minggu (15/6).

Alasan kedua adalah spesifikasi teknis KAAN yang menggiurkan. Jet tempur ini dikembangkan sebagai pesawat generasi kelima dengan kemampuan siluman, sesuatu yang hingga kini belum dimiliki Indonesia.

Menurut Frega, pengadaan KAAN akan membawa keuntungan besar, termasuk dalam transfer teknologi pertahanan (ToT) yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia.

“Tentunya itu menjadi sebuah nilai tambah, termasuk juga beberapa kerja sama yang sudah dilakukan dengan Turkiye,” imbuhnya.

Sebelumnya, Indonesia dan Turki telah menjalin kerja sama dalam produksi medium tank “Harimau” melalui kolaborasi antara PT Pindad dan FNSS dari Turki.

Langkah ini dinilai sebagai fondasi penting dalam memperkuat hubungan bilateral di bidang pertahanan, yang kini berlanjut ke level teknologi udara.

“KAAN adalah alutsista strategis. Kami berharap nantinya produksi ini bisa terus dilanjutkan. Karena bicara pesawat tempur, kemudian kapal, ataupun produksi alutsista itu prosesnya tidak mudah, panjang, waktunya bisa 5 sampai 10 tahun, bahkan lebih,” jelasnya.

Meski masih dalam tahap awal, sinyal positif ini menunjukkan bahwa Indonesia serius mengembangkan kapabilitas pertahanan udaranya ke level yang lebih tinggi. Turki pun dinilai sebagai mitra strategis yang dapat diandalkan karena terbukti dalam berbagai proyek kolaborasi sebelumnya.

Pengadaan KAAN tidak hanya akan memperkuat kekuatan udara Indonesia, tetapi juga membuka peluang besar dalam membangun kemandirian industri pertahanan nasional melalui skema produksi bersama dan transfer teknologi jangka panjang.

Rubrik Sama :

Sorot Rentannya ALKI 1, Bupati Natuna Butuh Armada Reaksi Cepat

Ketegangan di wilayah perbatasan laut Indonesia kembali mencuat.

Indo Defence Resmi Ditutup, Hasilkan 17 Kontrak dan Harapan Industri Pertahanan

Pameran internasional alat utama sistem senjata (alutsista) terbesar di Asia Tenggara, Indo Defence Expo & Forum 2024, resmi ditutup pada Sabtu malam, (14/6).

Para Siswa SMA Taruna Nusantara Raih Beasiswa ke Amerika Serikat

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh pelajar Indonesia dalam rangkaian acara Indo Defence Expo & Forum 2024 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran pada hari Minggu (14/6).

Beasiswa Astronaut Al Worden Diberikan ke Pelajar Indonesia di Indo Defence

Dalam semarak ajang Indo Defence 2025 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, sebuah momen membanggakan terjadi pada Jumat (13/6).
Cover Majalah

Update