Minggu, 22 Juni 2025

Jaga Kemabruran, Jemaah Haji Diminta Bijak Bermedia Sosial

astakom, Jakarta – Fase puncak ibadah haji 1446 H/2025 M telah usai. Kini, para jemaah haji Indonesia sudah memasuki fase pemulangan ke Tanah Air, yang dijadwal berlangsung sejak 11 Juni – 12 Juli 2025.

Untuk itu, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Sanusi Tambunan mengajak jemaah untuk menjaga kemabruran haji saat pulang ke Indonesia, dengan bijak dalam bermedia sosial dan mengutamakan tabayyun atau klarifikasi.

“Pertama saya ingin mengajak para pegiat media sosial, para pemerhati, tolong kedepankan bahasa tabayun, klarifikasi,” kata Amirsyah Tambunan dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Minggu (15/6).

Ia pun membagikan pengalaman dirinya saat menerima pertanyaan dari jemaah haji terkait petugas yang tidak mengenakan pakaian ihram.

“Saya ambil contoh satu. Ada satu jemaah yang bertanya kepada saya, ‘Itu kenapa petugas itu tidak pakai ihram?’ Saya bilang, itulah pengabdian petugas. Dia enggak usah menunaikan haji, yang penting bisa melayani jemaah. Terus menurut antum bagaimana? Oh ya sudah benar kalau begitu,” terang Amirsyah Tambunan.

“Artinya apa? Artinya kalau ada para pegiat media sosial tidak melakukan klarifikasi terlebih dahulu, langsung menge-judge (menghakimi), itu sudah keliru,” lanjutnya.

Amirsyah lalu mengutip pesan Al-Qur’an pada Surah Al-Hujurat ayat 6 yang memerintahkan umat Islam untuk memverifikasi informasi sebelum mempercayainya.

Dewasa ini, marak penyebaran informasi keliru di media sosial, tanpa adanya klarifikasi terlebih dahulu. Hal ini, menurutnya, bisa berdampak buruk dan menimbulkan kesalahpahaman publik.

“Saya ini berkali-kali melakukan klarifikasi yang tidak pernah henti-hentinya. Padahal kita tahu bahwa bermedia sosial ini juga bagian dari bermuamalah. MUI mengeluarkan fatwa nomor 24 tahun 2017,” terangnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa hukum bermedia sosial bisa menjadi wajib atau haram, tergantung pada bagaimana penggunaannya.

“Hukum bermuamalah di media sosial bisa jatuh hukumnya haram, bisa jatuh hukumnya wajib. Tergantung. Kalau dia bermedia sosial menyebarluaskan berita-berita yang hoaks, berita-berita yang tidak kontekstual, berita-berita gosip yang tidak benar,” ucapnya.

Amirsyah mengapresiasi dedikasi petugas haji yang telah berjibaku melayani jemaah di lapangan. “Tenaga-tenaga kita yang sudah berjibaku di lapangan, kita tentu mengapresiasi, meskipun ada beberapa orang yang mungkin kurang sungguh-sungguh, ya perlu dievaluasi,” tandasnya.

Rubrik Sama :

Wamenpar Sebut Empat Fokus Program Wamenpar Mampu Benahi Pariwisata

astakom, Denpasar – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa, mengungkapkan pemerintah telah mencanangkan fondasi besar terhadap pengembangan pariwisata berkualitas. Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Menengah...

Quality Tourism Bukan Konsep Pariwisata yang Menyasar Segmen Tertentu, Tapi Keniscayaan

Astakom, Denpasar - Wakil Menteri Pariwisata Wamenpar) Ni Luh Puspa menegaskan bahwa konsep quality tourism atau pariwisata berkualitas bukan berarti hanya menyasar segmen tertentu. Namun,...

Rangkaian Acara Kemenag Sambut Tahun Baru Islam, Ada Nikah Massal Gratis!

Kementerian Agama (Kemenag) tak ingin melewatkan Tahun Baru Islam hanya jadi seremonial semata. Melalui serangkaian acara yang bertajuk ‘Peaceful Muharam’, Kemenag ingin menghadirkan suasana yang tak hanya religius, tetapi juga suasana yang sarat pesan sosial, inklusifitas, dan cinta lingkungan.

Arab Saudi Baru Umumkan Kuota Haji 2026 pada 10 Juli Mendatang

Kabar soal kuota haji Indonesia untuk tahun 1447 H/2026 M nampaknya masih menjadi tanda tanya, setelah sebelumnya sempat heboh kabar terkait pengurangan kuota sebanyak 50 persen dari kuota saat ini.
Cover Majalah

Update