astakom, Amsterdam – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, didampingi Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas, meninjau Indonesia House Amsterdam (IHA) milik pemerintah Indonesia yang berlokasi di pusat kota Amsterdam.
Kunjungan ini merupakan bagian dari lawatan kerja Menteri Kebudayaan ke Belanda dan Polandia dalam rangka memperkuat kerja sama kebudayaan serta memperluas jejaring diplomasi budaya Indonesia di Eropa.
Baca juga
Menbud Fadli menyampaikan bahwa optimalisasi fungsi IHA akan menjadi salah satu prioritas Kementerian Kebudayaan dalam upaya memperluas ekosistem budaya Indonesia secara global.
“Indonesia House Amsterdam merupakan ruang promosi sekaligus simpul strategis diplomasi budaya Indonesia di Eropa,” tegas Fadli, Jumat (13/6).
Menurut Fadli, IHA akan menjadi Rumah Budaya Indonesia yang diaktivasi melalui program pameran temporer, literasi berbagai produk sastra dan cerita anak dalam Bahasa Belanda, pengiriman maestro seni dari berbagai disiplin, serta forum-forum interaksi antar budaya.
”IHA harus menjadi jembatan yang menghubungkan kreativitas Indonesia dengan dunia,” tegas Fadli dalam keterangan dikutip astakom.com Sabtu (14/6).
Gedung IHA yang diresmikan kembali pada 17 September 2024 kini berfungsi sebagai pusat strategis promosi budaya, ekonomi kreatif, dan diplomasi publik Indonesia di kawasan Eropa.
Setelah proses renovasi selama dua tahun, IHA telah bertransformasi dari bekas gedung Konsulat Jenderal RI menjadi pusat kegiatan budaya, pameran produk, pertunjukan seni, dan forum dialog yang menyasar publik internasional serta komunitas diaspora Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, Fadli Zon juga meninjau fasilitas IHA yang mencakup ruang pamer, auditorium, serta area multifungsi yang telah digunakan untuk berbagai kegiatan promosi budaya, kuliner, mode, dan dialog ekonomi kreatif.
Kehadiran IHA dinilai strategis dalam mendukung penguatan hubungan Indonesia–Belanda, termasuk kerja sama dengan lembaga budaya dan institusi pendidikan di Eropa.
Lebih jauh, Menbud menekankan pentingnya menjadikan IHA sebagai laboratorium kebudayaan Indonesia yang hidup dan dinamis, yang menampilkan warisan budaya sekaligus menjadi ruang bagi inovasi, talenta muda, dan diplomasi lintas sektor.
“IHA berpotensi besar sebagai platform multifungsi, sebagai etalase kebudayaan, simpul jejaring diaspora, forum dialog lintas budaya, dan hub diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Eropa. Saya yakin IHA bisa menjadi jembatan penting dalam memperkuat hubungan Indonesia dan Belanda ke depan,” tutup Fadli.