Minggu, 15 Jun 2025
Minggu, 15 Juni 2025

Menteri Pariwisata Ungkap Tantangan Pembangunan Infrastruktur Pariwisata di ICI 2025

astakom, Jakarta – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengungkap sejumlah tantangan dalam membangun infrastruktur pariwisata Indonesia di International Conference on Infrastructure 2025 (ICI 2025) di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (12/6).

Menjadi salah satu pembicara kunci, Menteri Pariwisata menjelaskan bahwa pariwisata tidak hanya bergantung pada infrastruktur besar seperti jalan, listrik, dan bandara, tapi pariwisata juga bergantung pada fasilitas publik dan pusat informasi.

“Kami menyadari pembangunan infrastruktur memiliki tantangannya sendiri, salah satunya melekat pada kondisi geografis Indonesia dengan begitu banyak daerah terpencil dan masih sulit diakses,” kata Widiyanti.

Tantangan selanjutnya ialah pembangunan infrastruktur yang masih berlapis dan saling bergantung. Menteri mencontohkan pembangunan sanitasi yang masih mengandalkan akses air bersih.

“Dan ini tetap menjadi tantangan di beberapa destinasi tertentu,” kata Menpar.

Kesiapan masyarakat dalam menjaga aset pembangunan serta pemahaman untuk mewujudkan destinasi wisata yang berkelanjutan juga menjadi tantangan dalam pembangunan infrastruktur pariwisata.

Menteri Widiyanti menjelaskan, infrastruktur akan memberikan dampak yang positif pada pertumbuhan ekonomi di suatu daerah apabila masyarakat lokal siap untuk memeliharanya.

Tantangan berikutnya adalah investasi. Banyak investor yang ragu berinvestasi dalam jangka panjang akibat kondisi iklim yang tidak menentu.

Wisata Kesehatan dan Kebugaran

Saat ini pembangunan infrastruktur terus dilakukan hingga menyentuh wisata tematik yang potensial mencakup wisata kesehatan dan kebugaran.

Pemerintah salah satunya sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan dan Pariwisata Internasional Batam.

Zona Ekonomi Khusus ini dirancang untuk menyediakan layanan kesehatan terintegrasi di lingkungan pariwisata.

“Jika dikembangkan dengan baik, mereka dapat membantu mempertahankan pengeluaran domestik sekaligus menarik pengunjung internasional yang menghargai pengalaman kesehatan,” ujar Menteri.

Widiyanti mengungkapkan, Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, dan tradisi penyembuhan yang potensial bisa bersaing dalam wisata kesehatan.

Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kesehatan pun telah menginisiasi kerja sama untuk memajukan wisata kesehatan, dimulai dengan Pedoman Wisata Kesehatan Indonesia pada tahun 2022.

Selain itu, Menpar juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk percepatan pembangunan infrastruktur pariwisata kesehatan dan kebugaran.

“Kami membutuhkan kemitraan publik-swasta, skema pembiayaan yang inovatif, dan model yang dipimpin masyarakat yang menyatukan inovasi, akuntabilitas, dan tujuan bersama,” kata Menpar Widiyanti.

Pada kesempatan ini Menpar Widiyanti juga mengajak pemangku kepentingan untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

“Bergabunglah dengan kami dalam membangun infrastruktur untuk pariwisata yang lebih maju dan kemakmuran bersama,” tutup Menpar.

Menteri Pariwisata Ungkap Tantangan Pembangunan Infrastruktur Pariwisata di ICI 2025

astakom, Jakarta – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengungkap sejumlah tantangan dalam membangun infrastruktur pariwisata Indonesia di International Conference on Infrastructure 2025 (ICI 2025) di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (12/6).

Menjadi salah satu pembicara kunci, Menteri Pariwisata menjelaskan bahwa pariwisata tidak hanya bergantung pada infrastruktur besar seperti jalan, listrik, dan bandara, tapi pariwisata juga bergantung pada fasilitas publik dan pusat informasi.

“Kami menyadari pembangunan infrastruktur memiliki tantangannya sendiri, salah satunya melekat pada kondisi geografis Indonesia dengan begitu banyak daerah terpencil dan masih sulit diakses,” kata Widiyanti.

Tantangan selanjutnya ialah pembangunan infrastruktur yang masih berlapis dan saling bergantung. Menteri mencontohkan pembangunan sanitasi yang masih mengandalkan akses air bersih.

“Dan ini tetap menjadi tantangan di beberapa destinasi tertentu,” kata Menpar.

Kesiapan masyarakat dalam menjaga aset pembangunan serta pemahaman untuk mewujudkan destinasi wisata yang berkelanjutan juga menjadi tantangan dalam pembangunan infrastruktur pariwisata.

Menteri Widiyanti menjelaskan, infrastruktur akan memberikan dampak yang positif pada pertumbuhan ekonomi di suatu daerah apabila masyarakat lokal siap untuk memeliharanya.

Tantangan berikutnya adalah investasi. Banyak investor yang ragu berinvestasi dalam jangka panjang akibat kondisi iklim yang tidak menentu.

Wisata Kesehatan dan Kebugaran

Saat ini pembangunan infrastruktur terus dilakukan hingga menyentuh wisata tematik yang potensial mencakup wisata kesehatan dan kebugaran.

Pemerintah salah satunya sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan dan Pariwisata Internasional Batam.

Zona Ekonomi Khusus ini dirancang untuk menyediakan layanan kesehatan terintegrasi di lingkungan pariwisata.

“Jika dikembangkan dengan baik, mereka dapat membantu mempertahankan pengeluaran domestik sekaligus menarik pengunjung internasional yang menghargai pengalaman kesehatan,” ujar Menteri.

Widiyanti mengungkapkan, Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, dan tradisi penyembuhan yang potensial bisa bersaing dalam wisata kesehatan.

Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kesehatan pun telah menginisiasi kerja sama untuk memajukan wisata kesehatan, dimulai dengan Pedoman Wisata Kesehatan Indonesia pada tahun 2022.

Selain itu, Menpar juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk percepatan pembangunan infrastruktur pariwisata kesehatan dan kebugaran.

“Kami membutuhkan kemitraan publik-swasta, skema pembiayaan yang inovatif, dan model yang dipimpin masyarakat yang menyatukan inovasi, akuntabilitas, dan tujuan bersama,” kata Menpar Widiyanti.

Pada kesempatan ini Menpar Widiyanti juga mengajak pemangku kepentingan untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

“Bergabunglah dengan kami dalam membangun infrastruktur untuk pariwisata yang lebih maju dan kemakmuran bersama,” tutup Menpar.

Rubrik Sama :

Perkuat Fondasi Digital, Wamen Komdigi Ajak Asia House Wujudkan Visi 2045

Astakom, Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria mengajak Asia House berkolaborasi mewujudkan visi Indonesia 2045 untuk menjadi pemimpin digital...

Sri Mulyani Desak Reformasi Belanja Negara Jadi lebih Berkualitas

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati kembali menyoroti soal kualitas belanja negara. Menurutnya, tantangan utama bukan lagi sekadar jumlah anggaran, melainkan strategi dan efektivitas penggunaannya.

Baru Dibentuk, Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Punya Tugas Berat

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkap, bahwa ada banyak tugas yang sudah mengantre untuk dikerjakan Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal, meskipun para pejabatnya baru saja dilantik.

Sri Mulyani Ultimatum Pejabat Baru, Minta Sistem Coretax Segera Diperbaiki

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mendesak Ditjen Pajak (DJP) untuk segera membereskan berbagai masalah dalam sistem administrasi perpajakan inti atau coretax system yang diluncurkan sejak awal 2025.
Cover Majalah

Update