Minggu, 15 Jun 2025
Minggu, 15 Juni 2025

Pemerintah Targetkan Akses Air Bersih 100 Persen pada 2045

astakom, Jakarta – Pemerintah menargetkan cakupan akses air bersih mencapai 100 persen pada tahun 2045. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY mengungkapkan, bahwa cakupan akses air bersih nasional saat ini baru sekitar 22 persen. Namun ia yakin, cakupan tersebut akan meningkat secara bertahap hingga 100 persen di tahun 2045 mendatang.

“Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), kita menargetkan 40 persen, dan pada 2045 kita harapkan 100 persen,” ujar AHY dalam keterangannya, seperti dikutip astakom.com, Jumat (13/6).

Namun, AHY mengungkapkan, capaian itu tidak bisa diraih tanpa perbaikan menyeluruh. Ia menyoroti kondisi perusahaan daerah air minum (PDAM), yang mayoritas belum mampu menutup biaya operasional secara mandiri.

“Baru sekitar 37 persen PDAM yang dapat mencapai full cost recovery, sementara mayoritas lainnya masih beroperasi di bawah ambang keberlanjutan keuangan,” ujarnya.

Pemerintah, melalui Kemenko IPK, berkomitmen memperkuat koordinasi lintas sektor guna mengatasi tantangan tersebut. Salah satu langkahnya adalah menggalang investasi besar-besaran.

“Itu semua membutuhkan investasi, termasuk jika dihitung hingga 100 triliun rupiah,” kata AHY. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta agar sistem air yang berkelanjutan bisa terwujud.

Lebih jauh, AHY menegaskan bahwa akses air bersih adalah hak dasar setiap warga negara. “Air bersih itu adalah hak, bukan privilege, bukan sebuah kemewahan. Jadikan air itu milik kita, milik seluruh rakyat Indonesia, tanpa melihat status ekonomi dan sosialnya,” tegasnya.

AHY juga memperingatkan bahwa isu air kini bukan sekadar urusan pembangunan, melainkan menyangkut stabilitas global. “Air bukan hanya isu pembangunan, tetapi juga keamanan global,” ujarnya,

Merujuk laporan United Nations World Water Development Report 2024, disebutkan bahwa 2,2 miliar orang di dunia masih hidup tanpa akses air minum yang aman.

“Pertanyaannya adalah, apakah sumber daya alam yang kita miliki, termasuk air, mampu untuk menghidupi jumlah penduduk yang semakin besar tersebut?” tanya AHY.

Sebagai penutup, AHY mengapresiasi kiprah Special Envoy Indonesia dalam diplomasi air, serta mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu.

“Kita tidak akan mencapai 100 persen akses air bersih di tahun 2045 jika kita bekerja secara silo, sendiri-sendiri, dan tidak terintegrasi. Untuk itu, kita harus berkoordinasi. Kita harus berkonsolidasi,” pungkasnya.

Rubrik Sama :

Perkuat Fondasi Digital, Wamen Komdigi Ajak Asia House Wujudkan Visi 2045

Astakom, Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria mengajak Asia House berkolaborasi mewujudkan visi Indonesia 2045 untuk menjadi pemimpin digital...

Sri Mulyani Desak Reformasi Belanja Negara Jadi lebih Berkualitas

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati kembali menyoroti soal kualitas belanja negara. Menurutnya, tantangan utama bukan lagi sekadar jumlah anggaran, melainkan strategi dan efektivitas penggunaannya.

Baru Dibentuk, Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Punya Tugas Berat

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkap, bahwa ada banyak tugas yang sudah mengantre untuk dikerjakan Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal, meskipun para pejabatnya baru saja dilantik.

Sri Mulyani Ultimatum Pejabat Baru, Minta Sistem Coretax Segera Diperbaiki

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mendesak Ditjen Pajak (DJP) untuk segera membereskan berbagai masalah dalam sistem administrasi perpajakan inti atau coretax system yang diluncurkan sejak awal 2025.
Cover Majalah

Update