Minggu, 15 Jun 2025
Minggu, 15 Juni 2025

Jurang Pendanaan Infrastruktur, Sri Mulyani Dorong Skema Inovatif dan Peran Swasta

astakom, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya penciptaan skema pendanaan yang inovatif demi menopang ambisi pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan.

Pasalnya, dari total kebutuhan investasi sebesar USD625 miliar untuk periode 2025–2029, kapasitas pendanaan pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun daerah hanya mampu menutup sekitar 40 persen dari kebutuhan itu.

Hal ini diungkapkan Sri Mulyani saat menjadi salah satu pembicara dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta, pada Kamis (12/6).

“Kita menghadapi gap pendanaan yang besar. Ini akan membutuhkan partisipasi sektor swasta dan dukungan dari banyak mitra, juga menuntut terciptanya mekanisme pendanaan yang inovatif,” ujar Menkeu dalam keterangannya, dikutip astakom.com.

Pemerintah, lanjutnya, telah menyiapkan berbagai instrumen pembiayaan untuk menjawab tantangan tersebut. Beberapa skema yang telah dikembangkan antara lain Project Development Facility (PDF), Viability Gap Fund (VGF), hingga mekanisme Availability Payment.

Di sisi mitigasi risiko, pemerintah juga menghadirkan jaminan melalui Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF).

Selain itu, platform SDG Indonesia One yang dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) telah berhasil menghimpun komitmen pendanaan dari 38 mitra senilai USD3,29 miliar. Dari jumlah itu, USD399 juta telah disalurkan untuk mendukung 111 proyek pengembangan dan 7 proyek pembiayaan.

Tak hanya mengandalkan sektor swasta, Indonesia juga mengambil langkah terobosan melalui instrumen pembiayaan publik. Bendahara negara menyebut, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang pertama yang menerbitkan Green Sukuk, baik di pasar domestik maupun global.

Adapun total penerbitan Green Sukuk global mencapai USD6,6 miliar. Sementara penerbitan domestik tercatat sebesar Rp78,7 triliun.

Sri Mulyani berharap, seluruh kerangka dan instrumen yang telah dibangun mampu menopang agenda pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

“Ini akan menjadi perjalanan panjang. A long and winding road, seperti lirik lagu. Tapi kita yakin akan mencapai tujuan Indonesia untuk menjadi negara yang makmur, berkeadilan,” pungkasnya.

Rubrik Sama :

Perkuat Fondasi Digital, Wamen Komdigi Ajak Asia House Wujudkan Visi 2045

Astakom, Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria mengajak Asia House berkolaborasi mewujudkan visi Indonesia 2045 untuk menjadi pemimpin digital...

Sri Mulyani Desak Reformasi Belanja Negara Jadi lebih Berkualitas

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati kembali menyoroti soal kualitas belanja negara. Menurutnya, tantangan utama bukan lagi sekadar jumlah anggaran, melainkan strategi dan efektivitas penggunaannya.

Baru Dibentuk, Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Punya Tugas Berat

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkap, bahwa ada banyak tugas yang sudah mengantre untuk dikerjakan Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal, meskipun para pejabatnya baru saja dilantik.

Sri Mulyani Ultimatum Pejabat Baru, Minta Sistem Coretax Segera Diperbaiki

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mendesak Ditjen Pajak (DJP) untuk segera membereskan berbagai masalah dalam sistem administrasi perpajakan inti atau coretax system yang diluncurkan sejak awal 2025.
Cover Majalah

Update