Rabu, 30 Jul 2025
Rabu, 30 Juli 2025

Jurang Pendanaan Infrastruktur, Sri Mulyani Dorong Skema Inovatif dan Peran Swasta

astakom, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya penciptaan skema pendanaan yang inovatif demi menopang ambisi pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan.

Pasalnya, dari total kebutuhan investasi sebesar USD625 miliar untuk periode 2025–2029, kapasitas pendanaan pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun daerah hanya mampu menutup sekitar 40 persen dari kebutuhan itu.

Hal ini diungkapkan Sri Mulyani saat menjadi salah satu pembicara dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta, pada Kamis (12/6).

“Kita menghadapi gap pendanaan yang besar. Ini akan membutuhkan partisipasi sektor swasta dan dukungan dari banyak mitra, juga menuntut terciptanya mekanisme pendanaan yang inovatif,” ujar Menkeu dalam keterangannya, dikutip astakom.com.

Pemerintah, lanjutnya, telah menyiapkan berbagai instrumen pembiayaan untuk menjawab tantangan tersebut. Beberapa skema yang telah dikembangkan antara lain Project Development Facility (PDF), Viability Gap Fund (VGF), hingga mekanisme Availability Payment.

Di sisi mitigasi risiko, pemerintah juga menghadirkan jaminan melalui Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF).

Selain itu, platform SDG Indonesia One yang dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) telah berhasil menghimpun komitmen pendanaan dari 38 mitra senilai USD3,29 miliar. Dari jumlah itu, USD399 juta telah disalurkan untuk mendukung 111 proyek pengembangan dan 7 proyek pembiayaan.

Tak hanya mengandalkan sektor swasta, Indonesia juga mengambil langkah terobosan melalui instrumen pembiayaan publik. Bendahara negara menyebut, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang pertama yang menerbitkan Green Sukuk, baik di pasar domestik maupun global.

Adapun total penerbitan Green Sukuk global mencapai USD6,6 miliar. Sementara penerbitan domestik tercatat sebesar Rp78,7 triliun.

Sri Mulyani berharap, seluruh kerangka dan instrumen yang telah dibangun mampu menopang agenda pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

“Ini akan menjadi perjalanan panjang. A long and winding road, seperti lirik lagu. Tapi kita yakin akan mencapai tujuan Indonesia untuk menjadi negara yang makmur, berkeadilan,” pungkasnya.

Rubrik Sama :

Prabowo Kenang Kwik Kian Gie: Beliau Pertahankan Pasal 33 UUD 1945, Ekonomi Pancasila

astakom, Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya salah satu tokoh ekonomi Indonesia, Kwik Kian Gie, saat melayat langsung...

Momen Prabowo Beri Penghormatan Terakhir untuk Kwik Kian Gie: Beliau Banyak Beri Nasihat

astakom, Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto datang untuk melayat ekonom senior sekaligus tokoh nasional Kwik Kian Gie di Rumah Duka Sentosa RSPAD...

Mentan Yakin Rupiah Bisa Tembus Rp1.000 per Dolar AS Jika Hilirisasi Berjalan Sekarang

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyampaikan proyeksi ambisius terkait masa depan ekonomi Indonesia.

Menkop: Kopdes/Kel Merah Putih Memasuki Tahap Operasionalisasi, Relaksasi Regulasi Dipercepat

astakom, Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih kini tengah memasuki tahap kedua yaitu pengoperasian dan...
Cover Majalah

Update