astakom, Jakarta — Di bawah langit Jakarta yang cerah pasca-Iduladha, halaman Masjid Istiqlal menjadi saksi kehangatan yang lebih dari sekadar ritual keagamaan.
Sebanyak 1.500 anak yatim berkumpul dalam acara ‘Makan Bergizi Bersama’ yang digagas Kementerian Agama (Kemenag), bekerja sama dengan Masjid Istiqlal, pada hari Minggu (8/6) kemarin.
Baca juga
Tangis haru, senyum polos, dan suara tawa anak-anak mewarnai kegiatan yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Masjid terbesar di Asia Tenggara ini, setelah Iduladha.
Tak kurang dari 3.000 nasi kotak disiapkan, cukup untuk seluruh peserta dan para pendamping. Tapi lebih dari sekadar logistik, acara ini menghadirkan energi yang jauh lebih besar, yakni cinta kasih dan kebersamaan.
“Kegiatan ini sejalan dengan visi Presiden dan Wakil Presiden. Semoga menjadi tradisi yang terus berkembang di negeri kita. Kita ingin mentradisikan cinta kasih dan kebersamaan,” ujar Plt Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Mulawarman dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Senin (9/6).
Dalam sambutannya, Mulawarman menekankan pentingnya dua isu global yang erat kaitannya dengan acara ini, yakni perihal ketahanan pangan. Ia menilai konflik dunia hari ini banyak berakar dari hilangnya kasih sayang antarmanusia.
Karena itulah Masjid Istiqlal bersama Kementerian Agama mengusung konsep “kurikulum cinta”, sebuah pendekatan yang ingin menanamkan nilai kasih sejak usia dini.
“Banyak yang terkagum-kagum dengan Indonesia. Karena tidak masuk akal, bagaimana tidak, banyak suku, pulau, agama, namun tetap damai, nah yang menyatukan adalah cinta kasih,” tambahnya penuh keyakinan.
Acara makan bersama ini juga menyoroti pentingnya gizi dalam pembentukan karakter anak. Daging sapi kurban dari Presiden Prabowo turut dihidangkan dalam santapan bergizi para anak-anak.
“Hari ini kita menyantap makanan bergizi, termasuk daging sapi pilihan dari Presiden Republik Indonesia, ini tentu luar biasa, bagaimana makanan akan menentukan kualitas manusia,” ujar Mulawarman.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag RI, Ahmad Zayadi yang turut hadir dalam acara tersebut memberikan apresiasi mendalam. Baginya, kegiatan ini bukan sekadar momen, tapi pijakan strategis menuju masa depan bangsa.
“Hari ini penuh berkah. Anak-anak yatim dan pendamping mereka bisa menikmati daging kurban dari Bapak Presiden. Ini adalah langkah strategis untuk mewujudkan Indonesia Emas yang dimulai dari perhatian pada pendidikan dan kesehatan anak-anak bangsa,” kata Zayadi.
Zayadi juga mengapresiasi Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) yang telah menyukseskan acara dengan rapi dan menyentuh hati.
Ia berharap, kegiatan makan bergizi bersama ini tidak berhenti di Jakarta, melainkan bisa menjadi gerakan nasional yang menghidupkan kembali nilai-nilai kasih sayang dan kepedulian sosial.