astakom, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang kuartal I-2026 mencapai Rp54,9 triliun, atau 31,38 persen dari target pemerintah.
Selama periode tersebut, Sebanyak 1,25 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sudah merayakan manfaat KUR. Pun untuk penyaluran terbesar di sektor produksi, dengan proporsi mencapai 62,83 persen dari total realisasi KUR.
Baca juga
Sementara itu, sektor pertanian menjadi yang paling dominan dengan nilai pembiayaan mencapai Rp23,77 triliun atau 43,28 persen dari total nilai KUR yang telah disalurkan kepada debitur, yang dalam hal ini adalah pelaku UMKM.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menyampaikan, bahwa capaian ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam mendukung sektor-sektor strategis, termasuk sektor yang berkaitan langsung dengan ketahanan pangan nasional.
“Komitmen dalam menyalurkan KUR kami harapkan dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan kerja,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip astakom.com, Rabu (4/6).
Di sisi lain, Hendy juga berharap penyaluran KUR dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tak hanya fokus pada pembiayaan, BRI juga mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit. Terlihat dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) per April 2025, yang tercatat hanya sebesar 2,49 persen.
Selain menyalurkan KUR, BRI juga turut menggulirkan berbagai program pemberdayaan UMKM, seperti Desa BRILiaN, Klasterku Hidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), hingga platform digital LinkUMKM.
Program-program ini bertujuan memperluas akses pasar serta meningkatkan kapasitas dan daya saing sektor bisnis yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional.