Selasa, 29 Jul 2025
Selasa, 29 Juli 2025

BI: Inflasi Tetap Aman Hingga 2026, Deflasi Mei Jadi Sinyal Positif

astakom, Jakarta – Bank Indonesia (BI) optimistis inflasi Indonesia akan tetap terkendali hingga tahun depan. Hal ini disampaikan menyusul laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat deflasi pada periode Mei 2025 sebesar 0,37 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyatakan, bahwa pihaknya yakin inflasi Indonesia di tahun ini maupun tahun depan tetap berada di kisaran 1,5 hingga 3,5 persen.

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2025 dan 2026,” kata Ramdan dalam keterangan resminya di Jakarta, seperti dikutip astakom.com, Senin (2/6).

Ramdan menjelaskan, deflasi pada Mei 2025 utamanya dipicu oleh penurunan harga pada kelompok makanan bergejolak (volatile food) dan barang-barang yang diatur pemerintah (administered prices).

Kelompok volatile food mencatat deflasi dalam sebesar 2,48 persen (mtm), disumbang oleh turunnya harga cabai dan bawang. Pasokan meningkat karena musim panen hortikultura dan meningkatnya impor bawang putih.

Secara tahunan, kelompok ini bahkan mencatat deflasi sebesar 1,17 persen, berbalik dari bulan sebelumnya yang masih mencatat inflasi 0,64 persen.

“Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah,” tambah Ramdan.

Sementara itu, kelompok administered prices juga mengalami deflasi tipis sebesar 0,02 persen (mtm), akibat turunnya tarif angkutan antarkota usai Lebaran dan penyesuaian harga BBM nonsubsidi.

Namun secara tahunan, kelompok ini masih mencatat inflasi sebesar 1,36 persen, sedikit naik dari bulan sebelumnya.

Untuk kelompok inti, inflasi Mei 2025 tercatat hanya 0,08 persen (mtm), turun dari 0,31 persen pada April. Penyebab utamanya adalah kenaikan harga pulsa ponsel, emas perhiasan, dan kopi bubuk.

Secara tahunan, inflasi inti juga turun menjadi 2,40 persen dari 2,50 persen bulan sebelumnya.

BI menilai stabilitas inflasi ini adalah hasil sinergi kuat antara kebijakan moneter yang konsisten dan koordinasi pengendalian inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

Dengan tren yang terkendali dan sejumlah indikator positif, BI semakin mantap memproyeksikan inflasi akan tetap dalam batas aman, memperkuat prospek pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

Rubrik Sama :

Lucky Bayu Purnomo Delegasi Pertama Indonesia di SCO Investment Expo 2025

Indonesia mencatat tonggak sejarah baru dalam diplomasi ekonomi global. Dr. Lucky Bayu Purnomo, pakar pasar modal, ekonom, sekaligus pendiri perusahaan private equity, resmi menjadi delegasi pertama Indonesia yang tampil dalam Shanghai Cooperation Organization (SCO) International Investment and Trade Expo 2025.

Mendag Tekankan Pentingnya Diplomasi Soft Power dalam Komunikasi Global 

astakom, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso (Busan) menekankan pentingnya peran diplomasi lunak (soft diplomacy) dalam menjawab tantangan komunikasi dan perdagangan global. Menurutnya, strategi ini...

Kementerian PKP dan OJK Bahas Penyederhanaan Proses SLIK Permudah Akses KPR Subsidi

astakom, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) melakukan pertemuan dengan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, di...

Menteri PKP Siap Lawan Rentenir Lewat Pembiayaan Rumah Mikro

astakom, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menegaskan komitmennya untuk mengakhiri praktik rentenir dan tengkulak yang selama ini menjerat...
Cover Majalah

Update