astakom, Jakarta — Anggota DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Lahir Pancasila merupakan momentum penting untuk terus menjaga “api ideologi” dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Politisi dari Fraksi Partai Gerindra tersebut menegaskan pentingnya pengamalan Pancasila sebagai fondasi persatuan dan pembangunan nasional. Ia menyebut pernyataannya sejalan dengan pesan Presiden Prabowo Subianto dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila.
Baca juga
Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh pejabat negara agar tidak menjadikan Pancasila sekadar mantra atau slogan belaka. Menurutnya, nilai-nilai Pancasila harus diwujudkan dalam tindakan nyata demi rakyat, termasuk dengan mencegah penyelewengan dan kebocoran anggaran.
“Pancasila adalah roh yang menghidupi keberagaman dan keadilan sosial di negeri ini. Memperingati hari lahirnya berarti kita menyalakan kembali semangat untuk merawat nilai-nilai luhur tersebut dalam setiap sendi kehidupan,” ujar Novita Wijayanti di Jakarta, Minggu (1/6/2025).
Sebagai anggota MPR RI, anak buah Prabowo ini menyambut positif tema peringatan tahun ini, “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, yang ia nilai sebagai langkah strategis untuk menguatkan relevansi Pancasila di tengah tantangan global dan dinamika politik dalam negeri.
Menurut Novita, tema tersebut sesuai dengan kebutuhan bangsa akan konsolidasi ideologi guna mewujudkan Indonesia yang maju dan berdaulat.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat—dari pemerintah, partai politik, hingga generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Pancasila harus hidup dalam kebijakan, pendidikan, bahkan interaksi sehari-hari. Hanya dengan cara itu, api persatuan dan keadilan akan terus menyala,” tegas binaan Prabowo Subianto ini
Legislator asal daerah pemilihan Jawa Tengah VIII ini berharap Hari Lahir Pancasila menjadi pengingat kolektif akan tanggung jawab bersama dalam merawat kemajemukan dan menolak segala bentuk paham yang bertentangan dengan identitas bangsa.
“Dengan Pancasila yang kokoh, Indonesia Raya bukan sekadar impian, tapi tujuan yang pasti,” pungkas Novita.