astakom, Jakarta – Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menyampaikan pihaknya kini tengah bernegosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi terkait izin operasional Klinik Kesehatan Haji Indonesia Daerah Kerja (KKHI Daker) Makkah.
“Nanti kita akan melakukan negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri untuk memohon izin operasional KKHI Daker Makkah,” kata Menag, seperti dikutip astakom.com, Senin (2/4).
Baca juga
Negosiasi ini dilakukan setelah adanya regulasi baru, bahwa KKHI belum diizinkan untuk beroperasi. Padahal menurut Menag, KKHI ini akan sangat bermanfaat bagi jemaah haji Indonesia.
Keberadaan KKHI ini bertujuan untuk memastikan para jemaah tetap dalam kondisi prima dalam menjalankan rangkaian ibadah haji yang berat, utamanya mereka yang memiliki komorbid atau membutuhkan rawat jalan.
Sejauh ini, para pasien jemaah haji Indonesia hanya diperbolehkan dirujuk ke Rumah Sakit Arab. Padahal kalau KKHI boleh beroperasi, tentu jemaah akan merasa lebih nyaman saat dirawat, karena notabene petugasnya dari Indonesia.
“Mereka agak enggan untuk dirawat di RS Saudi. Akibatnya, mereka memilih untuk tidak diperiksa di RS Arab Saudi, sehingga kesehatan mereka menurun,” kata Menag.
Atas kondisi tersebut, Menag bersama tim Amirul Hajj akan bernegosiasi lebih lanjut dengan pemerintah Arab Saudi.
“Kami coba negosiasi kalau bisa KKHI diizinkan kembali beroperasi. Menteri Kesehatan sudah mengiyakan, karena kita memiliki misi yang sama dalam menjaga kesehatan jemaah haji,” katanya.
“Sesungguhnya ini bukan wilayah Kementerian Agama, namun mau tidak mau, saya selaku Menag harus melakukan sesuatu untuk kemaslahatan semuanya,” pungkasnya.