astakom, Jakarta – Sebanyak 7.000 pendekar pencak silat dari berbagai daerah di Indonesia memadati Padepokan Pencak Silat, Jakarta Timur, dalam Apel Nasional Pencak Silat yang digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Sabtu, (31/5).
Momen ini bukan hanya sekadar seremoni tahunan, melainkan menjadi panggung tekad bersama untuk mengangkat pencak silat ke kancah dunia.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Menteri Luar Negeri Sugiono, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum IPSI, menyampaikan harapan besar agar pencak silat dapat dipertandingkan sebagai cabang eksibisi dalam Olimpiade Los Angeles 2028.
“Tadi juga saya sampaikan bahwa pada tahun 2028 kita berharap bisa ditandingkan sebagai eksibisi di Los Angeles. Kami sudah melalui berbagai tahapan,” kata Sugiono dalam sambutannya seperti yang dikutip astakom, Senin (2/6).
Sugiono menegaskan bahwa berbagai persyaratan agar pencak silat bisa masuk dalam daftar olahraga eksibisi Olimpiade telah dipenuhi, termasuk kualifikasi doping yang menjadi salah satu syarat utama.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen IPSI untuk menginternasionalkan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia yang kaya nilai seni dan filosofi.
“Kami sudah melalui berbagai tahapan,” lanjutnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, juga hadir dalam acara tersebut. Kehadirannya menandakan dukungan pemerintah terhadap inisiatif besar IPSI dalam mengorbitkan pencak silat ke panggung olahraga global.
Apel nasional ini tak hanya menghadirkan seremoni resmi, tetapi juga menjadi pertunjukan budaya dan persatuan.
Ribuan pendekar mempersembahkan atraksi seni bela diri pencak silat yang memukau, memadukan kekuatan fisik, keanggunan gerak, dan nilai spiritual khas Indonesia.
Suasana semakin meriah dengan penampilan dari grup band ternama yang membakar semangat peserta dan penonton.
Tahun ini, IPSI genap berusia 77 tahun sejak berdiri pada 18 Mei 1948.
Di usia ke-77, organisasi ini tidak hanya terus membina atlet-atlet silat berbakat, tetapi juga mendorong pencak silat untuk tampil sebagai simbol diplomasi budaya dan identitas bangsa di ajang internasional.
Dengan semangat kebersamaan dan tekad kuat menuju Olimpiade 2028, IPSI menegaskan bahwa pencak silat bukan hanya milik Indonesia, tetapi warisan dunia yang layak diapresiasi dan dipertandingkan di panggung tertinggi olahraga global.