Selasa, 22 Jul 2025
Selasa, 22 Juli 2025

Airlangga Dorong Penyelesaian IEU-CEPA Lewat Diplomasi Prancis

astakom, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mendorong percepatan penyelesaian perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Eropa, IEU-CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement), yang hingga kini belum kunjung rampung meski telah dinegosiasikan selama hampir satu dekade.

Hal tersebut disampaikan Airlangga dalam acara Indonesia–France Business Forum 2025, yang digelar bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia, pada Rabu (28/5) kemarin.

“Saya rasa kita butuh dukungan. Tentu saja ada dua atau tiga isu yang telah ditawarkan kepada kita,” ujar Airlangga, yang dikutip astakom.com, Kamis (29/5).

Menurutnya, kehadiran delegasi bisnis dari Prancis menjadi momentum penting untuk mendorong penyelesaian kesepakatan yang mandek ini. Airlangga menyebut sudah saatnya kedua belah pihak menyisihkan perbedaan dan kembali fokus pada semangat keberlanjutan.

“Sudah saatnya bagi kita untuk mengesampingkan perbedaan dan melanjutkan filosofi keberlanjutan. Kita telah membahas ini selama sembilan tahun. Dan sudah saatnya untuk berhenti,” tegasnya.

Airlangga juga menyoroti pentingnya kolaborasi bilateral yang melampaui sektor perdagangan dan investasi. Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto ingin kerja sama Indonesia–Prancis juga menyentuh bidang pendidikan, khususnya dalam kerangka STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika).

“Penting bagi anak muda Indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan. Di Prancis, di bidang sains, teknologi, teknik dan yang terpenting bagi Prancis dan Paris adalah seni. Jangan lupakan seni dan matematika,” ujarnya.

Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia sendiri menghasilkan 26 kesepakatan kerja sama dengan nilai komitmen mencapai USD 11 miliar. Dalam pertemuan bilateral, kedua kepala negara juga menyepakati deklarasi visi bersama menuju 2050, sebagai dasar memperkuat kemitraan strategis kedua negara di berbagai sektor.

“Saya hitung total nota kesepahamannya, paling tidak US$11 miliar. Jadi itu betul-betul inti dari pidato kedua pemimpin kita yang akan membawa Indonesia dan Prancis ke tingkat selanjutnya. Tidak hanya antar pemerintah, tetapi juga antarpelaku usaha dan selanjutnya antar masyarakat,” pungkas Airlangga.

Rubrik Sama :

Iran Laporkan Israel ke PBB, Sebut Serangan Targetkan Perempuan dan Anak

Misi Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah melayangkan laporan resmi kepada Dewan Keamanan PBB terkait dugaan kejahatan yang dilakukan oleh Israel selama agresi militer ke wilayah Republik Islam Iran pada bulan Juni lalu.

Indonesia Masih Punya Peluang Negosiasi Tarif Impor dengan AS

Penurunan tarif impor produk Indonesia ke Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen dipandang sebagai langkah maju yang signifikan. Namun peluang Indonesia untuk menekan tarif tersebut lebih rendah lagi masih terbuka lebar.

Arab Saudi Berduka, “Sleeping Prince” Meninggal usai Koma 20 Tahun

astakom, Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, yang dikenal sebagai "Pangeran Tidur", meninggal dunia setelah koma selama lebih dari dua dekade...

Indonesia Kutuk Serangan Israel di Sweida, Serukan Gencatan Senjata Permanen di Suriah

Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi keamanan di Sweida, Suriah, yang telah menyebabkan jatuhnya banyak korban sipil.
Cover Majalah

Update