Senin, 21 Jul 2025
Senin, 21 Juli 2025

Tiga Negara Serumpun Angkat Bahasa Melayu dan Indonesia ke Panggung Dunia

astakom, Jakarta – Di tengah gempuran globalisasi dan pesatnya era digital, tiga negara serumpun, yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam, memantapkan langkah mengangkat bahasa Melayu dan bahasa Indonesia ke panggung dunia.

Komitmen itu ditegaskan Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin dalam Forum Ketua Majelis Bahasa Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia (MABBIM), yang digelar di Brunei Darussalam.

Baca juga :

Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.

Forum ini tak sekadar ajang silaturahmi, tapi juga menjadi langkah strategis memperkuat peran dua bahasa serumpun itu sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi, dan diplomasi internasional.

“Forum ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah momentum strategis untuk memperkuat diplomasi bahasa dan menjadikan bahasa Melayu dan Indonesia sebagai kekuatan lunak di panggung global,” kata Hafidz Muksin yang juga Ketua Delegasi Indonesia, dikutip astakom.com, Senin (26/5).

Salah satu agenda penting dalam forum tersebut adalah penguatan leksikografi dan korpus bahasa lewat pelatihan regional serta pembaruan dokumen kerja MABBIM agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

Ketua MABBIM Malaysia, Tuan Haji Mohammad Johari bin Hasan menekankan perlunya pertemuan menteri dari masing-masing negara demi memberi legitimasi kuat bagi program-program kebahasaan.

Sementara tuan rumah forum, Tuan Haji Awang Suip bin Abdul Wahab dari Brunei, mendorong inovasi bahasa di ranah digital agar bahasa serumpun tetap relevan dan dinamis.

“Bahasa adalah alat penyatu budaya serumpun. Di era digital, kita harus menjadikannya lebih hidup, adaptif, dan mendunia,” ujarnya.

Tak ketinggalan, pengamat dari Singapura, Dr. Nuraini binti Ismail turut menyoroti peran MABBIM dalam membentuk identitas generasi muda. Menurutnya, bahasa bukan sekadar komunikasi, tapi juga simbol kebanggaan dan diplomasi nasional.

Forum ini juga menandai jalan menuju Sidang Pelindung MABBIM 2025 yang akan digelar pada Oktober 2025 mendatang, bersamaan dengan Bulan Bahasa Nasional.

Dalam sidang itu, akan ditandatangani Pernyataan Bersama oleh para menteri dari ketiga negara, yang nantinya akan menjadi dokumen kolektif pertama sejak Komunike Bersama MABBIM 2006.

“MABBIM adalah ruang strategis untuk menjaga jati diri kebudayaan serumpun, dan menata masa depan bahasa kita agar lebih berdaya saing secara global,” pungkas Hafidz.

Rubrik Sama :

Indonesia Masih Punya Peluang Negosiasi Tarif Impor dengan AS

Penurunan tarif impor produk Indonesia ke Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen dipandang sebagai langkah maju yang signifikan. Namun peluang Indonesia untuk menekan tarif tersebut lebih rendah lagi masih terbuka lebar.

Arab Saudi Berduka, “Sleeping Prince” Meninggal usai Koma 20 Tahun

astakom, Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, yang dikenal sebagai "Pangeran Tidur", meninggal dunia setelah koma selama lebih dari dua dekade...

Indonesia Kutuk Serangan Israel di Sweida, Serukan Gencatan Senjata Permanen di Suriah

Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi keamanan di Sweida, Suriah, yang telah menyebabkan jatuhnya banyak korban sipil.

Israel Bombardir Suriah, Klaim Dukung Suku Druze di Tengah Perang Sektarian

Militer Israel meluncurkan serangan udara ke sebuah area di dekat istana kepresidenan Suriah di Damaskus pada Rabu (16/7).
Cover Majalah

Update